Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Kini Diklaim Jadi Organisasi Gerilya, Netanyahu: 23 dari 24 Brigade Al-Qassam Sudah Hancur

Militer Israel engklaim sayap militer Hamas di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam, sudah dihancurkan.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Hamas Kini Diklaim Jadi Organisasi Gerilya, Netanyahu: 23 dari 24 Brigade Al-Qassam Sudah Hancur
X
Perdana Menteri Israel Netanyahu selama kunjungannya di Lembah Yordan, Rabu (11/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim sayap militer Hamas di Jalur Gaza, Brigade Al-Qassam, sudah dikalahkan.

Tak hanya itu, IDF kemudian mengklaim batalion Hamas kini beroperasi sebagai organisasi gerilya.

Klaim itu disampaikan oleh lembaga penyiaran Israel, KAN, pada hari Jumat, (27/9/2024), dengan mengutip narasumber dari IDF.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut hampir semua batalion Hamas telah dihancurkan.

“Hampir semua batalion Hamas, kini 23 dari 24 batalion,” ujar Netanyahu saat sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Jumat, dikutip dari The Jerusalem Post.

“Untuk merampungkan kemenangan kami, kami berfokus melenyapkan sisa-sisa kemampuan tempur Hamas,” katanya.

Politikus sayap kanan itu mengklaim IDF kini berusaha menyingkirkan para panglima senior Hamas dan infrastruktur kelompok itu.

Berita Rekomendasi

KAN melaporkan Hamas kini menjadi organisasi gerilya. Namun, Netanyahu mengatakan Hamas masih memiliki kekuatan untuk memerintah di Gaza.

Netanyahu berujar pemerintahannya hingga kini tetap berfokus memulangkan warga Israel yang disandera di Gaza. Sejumlah keluarga sandera turut terbang bersama Netanyahu ke New York.

“Biarkan mereka pergi. Biarakan mereka pergi. Semua dari mereka,” demikian pesan Netanyahu kepada Hamas.

Dia mengatakan perang di Gaza bisa berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan membebaskan semua sandera.

Baca juga: Netanyahu Marah Indonesia dan Negara Lainnya Walk Out Saat Mau Pidato di PBB

“Namun, jika mereka tidak melakukannya, kami akan bertempur hingga kami mencapai kemenangan, kemenangan total, tidak ada penggantinya.”

Hamas bisa bergerilya

Washington Institut mengklaim Hamas melemah. Namun, perang gerilya berkepanjangan diperkirakan akan terjadi.

Sayap militer Hamas terdiri atas 5 brigade yang terorganisir dalam 24 batalion.

Bulan lalu Israel mengklaim telah “membongkar” 22 dari 24 batalion Hamas. Sementara itu, pada bulan Juli kemarin Israel mengaku sudah membunuh setengah dari pemimpin militer Hamas.

Para pemimpin itu termasuk 5 komandan brigade, lebih dari 20 komandan batalion, dan sekitar 150 komandan kompi.

Apabila klaim itu akurat, artinya ada gangguan besar bagi para pemimpin Hamas.

Sementara itu, intelijen Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei lalu memperkirakan Hamas telah kehilangan 30 hingga 35 persen pejuangnya. Namun, tidak ada rincian jumlah pejuang Hamas.

Adapun bulan lalu pejabat IDF mengklaim telah “menetralkan” sekitar 80 persen terowongan Hamas yang berada di Koridor Philadelphi. Ini pukulan besar bagi Hamas apabila benar-benar terjadi.

Meski demikian, laporan CNN pada bulan Agustus membantah bahwa Hamas telah jauh dilemahkan oleh Israel.

Menurut CNN, analisis yang dilakukan oleh American Enterprise Institute’s Critical Threats Project, Institut for the Study of War, dan CNN hampir setengah batalion Hamas di Gaza utara dan tengah telah memulihkan diri.

Baca juga: Hamas: Blinken Terlibat dalam Genosida di Gaza, Berbohong di Depan Kongres Perihal Kejahatan Israel

Washington Institut menyebut Hamas telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan serangan gerilya berskala kecil, bahkan dengan jumlah pejuang yang sudah berkurang,

Hamas bisa bersembunyi di dalam jaringan terowongan besarnya.

Meski sudah banyak menghancurkan terowongan Hamas, Israel terbukti telah meremehkan besarnya jaringan terowongan Hamas.

Awalnya Israel memperkirakan jaringan terowongan Hamas mencapai 250 mil. Namun, perkiraan itu diubah menjadi 350 hingga 450 mil pada bulan Januari lalu setelah IDF menemuka lebih banyak cabang terowongan.

(Tribunnews/Febri)

 

 

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas