Seruan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Atas Terbunuhnya Sekjen Hizbullah oleh Israel
Ali Khamenei mengatakan pada Sabtu (28/9/2024) kalau “kekuatan perlawanan akan menentukan nasib” kawasan Timur Tengah".
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut militer Israel, serangan itu menargetkan markas bawah tanah Hizbullah yang berada di bawah bangunan tempat tinggal.
“Jet tempur Angkatan Udara Israel dengan panduan intelijen yang akurat dari sayap intelijen dan sistem pertahanan telah menyerang markas pusat Hizbullah yang berada di bawah tanah, di bawah bangunan tempat tinggal di area Daha, Beirut,” demikian pernyataan Israel pada hari Sabtu.
Baca juga: Operasi Serangan Israel yang Diklaim Tewaskan Hassan Nasrallah Diberi Nama Orde Baru
“Serangan dilakukan saat pemimpin tertinggi Hizbullah itu berada di markas.”
Rekaman dari tempat kejadian memperlihatkan bangunan-bangunan di sana hancur.
Banyak warga yang tampak melarikan diri dari area itu. Tim penyelamat dikerahkan untuk mencari para korban.
Israel kemudian mengunggah foto yang memperlihatkan situasi di ruang kontrol. Di sana Kepala Staf Umum Israel mengawasi operasi yang menargetkan Nasrallah.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berada di Amerika Serikat (AS) ketika militernya menggempur Lebanon.
Calon pengganti Nasrallah
Philip Smyth, pakar tentang kelompok bersenjata Syiah, mengatakan pengganti Nasrallah haruslah sosok yang bisa diterima Hizbullah dan Iran yang menjadi sekutunya.
Sosok yang berpeluang kuat menggantikan Nasrallah adalah Hashem Safieddine.
Narasumber yang dekat dengan Hizbullah menyebut Safieddine masih hidup setelah serangan Israel pada hari Jumat.
Safieddine adalah keponakan Hizbullah. Dia mengawasi urusan politik Hizbullah dan menjadi anggota Dewan Jihad kelompok itu.
Seperti Nasrallah, Safieddine turut mengenakan ikat kepala hitam yang menunjukkan bahwa di keturunan Nabi Muhammad.
Baca juga: Calon Pengganti Hassan Nasrallah di Hizbullah, Dari Sepupu hingga Menantu Komandan Quds IRGC Iran
Kementerian Luar Negeri AS pada tahun 2017 menganggap Safieddine sebagai teroris.
Dia pernah mengancam akan melakukan eskalasi besar melawan Israel setelah ada panglima Hizbullah yang tewas.