Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Temui Presiden Biden di AS, Rusia Bombardir Ukraina

Pada saat itu pula pasukan Rusia membombardir wilayah di Ukraina. Sebagian besar Donbass dijatuhi bom-bom berpemandu Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Zelensky Temui Presiden Biden di AS, Rusia Bombardir Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia
Ilustrasi: Pasukan Rusia di Donbass 

TRIBUNNEWS.COM -- Hampir sepekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambangi Amerika Serikat untuk menghadiri acara PBB dan bertemu dengan sejumlah pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden untuk meminta bantuan senjata dan dana.

Pada saat itu pula pasukan Rusia membombardir wilayah di Ukraina. Sebagian besar Donbass dijatuhi bom-bom berpemandu Rusia.

Dalam satu minggu, TASS memberitakan, pasukan Vladimir Putin mengklaim telah mengeliminasi belasan ribu tentara Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Ancaman Rusia, Angkatan Udara Ukraina Pamer Sistem Antipesawat Tembakkan 1.000 Peluru per Menit 

Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan setidaknya dalam sepekan telah melumpuhkan sebanyak 2.980 prajurit di kelompok tempur Barat, 3.270 prajurit Ukraina di wilayah tempur utara dan 5.140 tentara di wilayah selatan.

Sementara wilayah tempur timur dan Dnepr berhasil melumpuhkan sebanyak 1.300 lebih pasukan musuh.

Kerugian lain yang ditanggung Kiev adalah hancurnya ratusan perlengkapan perang dan senjata.

Rusia juga mengklaim telah membebaskan dua kota yaitu  Ukrainsk dan Marinovka.

Serangan di Pokrovsk

Berita Rekomendasi

Sementara media Ukraina, Ukrinform mengabarkan, pada Jumat 27 September 2024, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran di Pokrovsk.

Media itu memberitakan, Rusia melakukan operasi penyerangan di poros Pokrovsk, pasukan invasi Rusia tengah melancarkan operasi penyerangan yang menargetkan lebih dari 10 permukiman.

Baca juga: 55.000 Warga Ukraina Dinyatakan Hilang Selama Perang dengan Rusia

Juru bicara Garda Nasional Ruslan Muzychuk, dalam siaran langsung telethon nasional, Ukrinform melaporkan kondisi sulit pasukan Ukraina.

Pasukannya berhasil menangkis 25 serangan Rusia. Pasukan Vladimir Putin mengerahkan puluhan tank dan lapis baja.

"Secara total, unit kami menghancurkan 10 tank musuh dan enam kendaraan lapis baja lainnya, sehingga mereka tetap bertahan di wilayah mereka," ujarnya.

Meski demikian, jelasnya, Poros Pokrovsk tetap menjadi poros yang sulit. Di sini, musuh mencoba menyerang posisi pasukan Ukraina di dekat lebih dari 10 daerah berpenduduk. 

"Seperti yang ditunjukkan oleh para pejuang kami, musuh terutama mengerahkan kelompok infanteri dalam misi penyerangan melalui serangan frontal, secara berkala menggunakan kendaraan lapis baja," katanya.

Ia menegaskan, Rusia mengerahkan artileri dan pesawat di daerah-daerah yang menjadi fokus upaya penyerangan utama mereka.

Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, arah Kurakhove dan Pokrovsk tetap menjadi yang terpanas dalam hal jumlah bentrokan pertempuran.

Rudal di Kryvyi Rih

Sementara Kryvyi Rih, satu rudal dilaporkan menghantam gedung administrasi tempat orang-orang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan.

Dalam laporan di telegram, Oleksandr Vilkul, Kepala Dewan Pertahanan kota, mengatakan gedung tersebut menjadi sasaran rudal Rusia.

“Kryvyi Rih. Serangan rudal. Jangan merekam atau membagikan apa pun secara daring,” tulis postingan itu.

Yevhen Sytnychenko, Kepala Administrasi Militer Distrik Kryvyi Rih, juga mengonfirmasi serangan rudal itu, dengan menyatakan bahwa telah terjadi serangan tetapi rincian lebih lanjut akan menyusul.

Sementara di Dnipro Serhii Lysak, Kepala Administrasi Militer Daerah Dnipropetrovsk, melaporkan bahwa sebuah rudal menghantam gedung administrasi dan orang-orang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Rusia melancarkan serangan rudal ke Dnipro setelah tengah malam, menyebabkan kerusakan di sebuah lokasi industri.

17 Luka di Kherson

Sedangkan di Kherson, sebanyak 17 orang dilaporkan terluka akibat bombardir Rusia.

Kantor Kejaksaan Daerah Kherson menyebutkan, serangan bertubi-tubi dilakukan melalui angkatan darat dan udara Rusia.

"Pesawat nirawak, bom udara, dan artileri, termasuk artileri roket: tentara Rusia terus menembaki wilayah Kherson, yang menyebabkan cedera – penegak hukum mendokumentasikan akibatnya," bunyi pernyataan tersebut.

Penyelidikan telah dimulai berdasarkan proses pidana atas pelanggaran hukum dan kebiasaan perang.

Menurut penyelidikan, hingga pukul 16:0 pada tanggal 27 September 2024, pasukan Rusia terus melakukan berbagai serangan di wilayah yang telah diduduki dengan menggunakan berbagai jenis senjata. Sebanyak 17 orang terluka sepanjang hari, termasuk dua anak-anak. Beberapa dirawat di rumah sakit dengan cedera parah, termasuk amputasi traumatis pada anggota tubuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas