Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bela Israel, Antony Blinken Didesak Mundur usai Tipu Kongres AS

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di bawah tekanan untuk mundur dari jabatannya.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Bela Israel, Antony Blinken Didesak Mundur usai Tipu Kongres AS
Fabrice COFFRINI / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan pidato dalam sesi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di bawah tekanan untuk mundur dari jabatannya.

Ini terjadi setelah ProPublica membuat laporan yang diterbitkan pada awal minggu ini.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Blinken telah menipu Kongres AS terkait bantuan untuk Gaza.

Selama ini, Israel melarang atau membatasi transportasi bantuan kemanusiaan AS ke Gaza.

Namun laporan para ahli departemennya sendiri dan USAID tersebut dibantah oleh Blinken pada bulan Mei.

Menurut Blinken, Israel tidak membatasi apapun.

Sementara itu, USAID membuat memo setebal 17 halaman yang dikirimkan ke Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

BERITA REKOMENDASI

Dalam memo tersebut, USAID mengatakan bahwa hukum AS mengharuskan pemerintah menghentikan pengiriman senjata ke pemerintah yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan yang didukung AS.

Menurut ProPublica, baik Blinken maupun pemerintahan Presiden Joe Biden menolak menerima kesimpulan yang dicapai oleh kedua lembaga AS tersebut. 

"Saat ini kami tidak menilai bahwa pemerintah Israel melarang atau membatasi pengangkutan atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS," kata Blinken pada 10 Mei kepada Kongres, setelah menerima laporan tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.

Tentunya hal tersebut membuat Kongres AS geram.

Kongres AS menganggap pembelaan Blinken tersebut merupakan penipuan.

Baca juga: Serangan Israel Hantam Sekolah di Gaza yang Tampung Ribuan Pengungsi, Terus Berdalih Targetkan Hamas

Oleh karena itu, sesuai dengan hukum AS, menipu Kongres bisa menjadi alasan pemakzulan seseorang.

Setelah adanya laporan tersebut, banyak dari para ahli yang mendesak Blinken untuk mengundurkan diri.

Seorang profesor dan mantan peneliti di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Sam Perlo-Freeman mengatakan, secapatnya Blinken harus mengundurkan diri atau dimakzulkan.

Sepakat dengan Freeman, seorang pejabat Departemen Luar Negeri Stacy Gilbert mengundurkan diri setelah laporan akhir kepada Kongres.

Ia mengklaim banyak bukti yang menunjukkan Israel bertanggung jawab atas pemblokiran bantuan.

Gilbert juga menganggap bahwa alasan Blinken sangat tidak masuk akal dan memalukan.

Gilbert adalah salah satu dari sejumlah pejabat AS yang mengundurkan diri sebagai tanggapan atas tindakan Washington menutup-nutupi pembantaian 'Israel'.

Hamas: Ini Sungguh Memalukan

Hamas juga menanggapi laporan ProRepublica.

Dengan tegas, Hamas mengutuk perbuatan Biden dan Blinken.

Menurut Hamas, Biden dan Blinken sengaja menyembunyikan bukti kejahatan Israel.

Terutama soal misi bantuan persenjataan untuk Israel.

"Blinken dan Biden bersekongkol karena takut hal itu akan berdampak pada pasokan senjata ke militer pendudukan," kata Hamas.

Dengan adanya laporan tersebut, Hamas menilai bahwa ini menjadi bukti keterlibatan AS terhadap genosida Israel.

Hamas juga mendesak Kongres AS untuk menyelidiki tindakan Blinken dan Biden.

"Tindakan kriminal yang dilakukan Blinken ini menuntut para anggota terhormat Kongres AS dan badan peradilan Amerika untuk menyelidiki tindakannya, yang telah menyebabkan kematian ribuan rakyat kami," tegas Hamas.

Pejuang Palestina meminta agar laporan ini segera ditanggapi oleh Mahkamah Internasional.

"Kami menyerukan kepada lembaga peradilan internasional, terutama Mahkamah Pidana Internasional, untuk menanggapi laporan ini dengan serius dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan terhadap Blinken," desak Hamas.

Konflik Palestina vs Israel

Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.586 orang.

Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 96.210 warga Palestina.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Antony BlinkenKongres AS dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas