Apakah China masih bisa disebut sebagai negara komunis?
75 tahun yang lalu, Partai Komunis mendirikan Republik Rakyat China. Namun saat ini, China berkembang menjadi negara adidaya ekonomi…
Model ekonomi berbasis pada ekonomi pasar yang diperkenalkan oleh Deng dinamai "sosialisme dengan karakteristik China".
Formula ini sukses mendorong pertumbuhan China mencapai rekor tertinggi dan bertahan selama empat dekade.
Bank Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 760 juta orang China telah keluar dari kemiskinan berkat reformasi tersebut. Ini adalah capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Beberapa ahli menyebutnya sebagai "keajaiban ekonomi paling mengesankan dalam sejarah".
Para pemimpin China selanjutnya, mulai dari Jiang Zemin, Hu Jintao hingga Xi Jinping mempertahankan reformasi keterbukaan ala Deng.
China telah mengalami modernisasi. Mereka tak cuma mendominasi produksi pakaian, tekstil dan peralatan rumah tangga, namun juga menjadi raksasa teknologi.
Banyak produk teknologi di sekeliling kita berasal dari China.
Xiaomi, Oppo, dan Vivo adalah beberapa perusahaan ponsel terbesar di dunia asal China. Huawei menjadi pionir pengembangan teknologi 5G.
Lenovo, perusahaan swasta China lainnya, menjadi produsen komputer terbesar di dunia.
Alibaba meruapakan perusahaan lokapasar terkemuka di dunia.
Ini semua menimbulkan pertanyaan: Masih tepatkah China disebut sebagai negara komunis?
Kekuasaan absolut
Dari sudut pandang politik, China masih dapat dianggap sebagai negara komunis.
PKC masih menjadi satu-satunya kekuatan politik di China sejak partai itu didirikan.