Paus Fransiskus Mengecam Serangan yang Melampaui Moralitas Saat Ditanya tentang Serangan Israel
Paus Fransiskus, saat ditanya tentang serangan Israel, mengecam serangan yang "melampaui moralitas".
Editor: Muhammad Barir
Paus Fransiskus Mengecam Serangan yang Melampaui Moralitas. saat Ditanya tentang Serangan Israel
TRIBUNNEWS.COM- Paus Fransiskus, saat ditanya tentang serangan Israel, mengecam serangan yang "melampaui moralitas".
Paus Fransiskus, saat ditanya pada hari Minggu tentang serangan udara Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah serta warga sipil, mengkritik serangan militer yang menurutnya "melampaui moralitas", Reuters melaporkan.
Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Belgia, Paus mengatakan negara-negara tidak boleh bertindak "berlebihan" dalam menggunakan kekuatan militer mereka.
"Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga," katanya. "Perang tidak bermoral. Namun, aturan perang memberinya moralitas."
Menanggapi pertanyaan selama konferensi pers di dalam pesawat tentang serangan terbaru Israel, Paus berusia 87 tahun itu berkata:
“Pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan. Ketika ada sesuatu yang tidak proporsional, Anda melihat kecenderungan untuk mendominasi yang melampaui moralitas.”
Fransiskus, sebagai pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di dunia, sering menyerukan diakhirinya konflik yang disertai kekerasan, tetapi biasanya berhati-hati untuk tidak terlihat menentukan siapa yang menjadi agresor.
Ia telah berbicara lebih terbuka dalam beberapa minggu terakhir tentang tindakan militer Israel dalam perang yang berlangsung hampir setahun melawan Hamas.
Minggu lalu, Paus mengatakan serangan udara Israel di Lebanon "tidak dapat diterima" dan mendesak masyarakat internasional untuk melakukan segala yang mungkin guna menghentikan pertempuran. Dalam konferensi pers pada 28 September, ia mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan Israel di Gaza.
Paus Fransiskus mengatakan pada hari Minggu bahwa ia berbicara melalui telepon dengan para anggota paroki Katolik di Gaza “setiap hari”. Ia mengatakan para jemaat paroki tersebut menceritakan kepadanya tentang kondisi di lapangan, dan “juga kekejaman yang terjadi di sana”.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR