Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Gagal Bunuh Pemimpin Brigade Al-Aqsa Munir Maqdah, Sekutu Fatah di Lebanon Selatan

Israel gagal membunuh pemimpin Brigade Al-Aqsa, Munir Maqdah, yang berafiliasi dengan gerakan Fatah di Lebanon Selatan pada Selasa dini hari.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Israel Gagal Bunuh Pemimpin Brigade Al-Aqsa Munir Maqdah, Sekutu Fatah di Lebanon Selatan
X
Pemimpin Brigade Al-Aqsa, Munir Maqdah, yang berafiliasi dengan gerakan Fatah, dilaporkan selamat dari serangan Israel di Lebanon selatan pada Selasa (1/10/2024) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel berupaya membunuh Mayor Jenderal Munir Maqdah pemimpin Brigade Al-Aqsa di Lebanon selatan, yang berafiliasi dengan gerakan Fatah Palestina.

Munir Maqdah menjadi target serangan Israel di kamp Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon selatan, Selasa (1/10/2024).

Sumber Palestina mengatakan upaya tersebut gagal, menurut laporannya kepada Al-Mayadeen.

"Upaya untuk membunuh Munir Maqdah gagal," katanya, Selasa (1/10/2024).

Agresi tersebut menargetkan rumah Munir Maqdah di kamp tersebut, yang mengakibatkan lima orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.

Korban tewas termasuk putra Munir Maqdah yaitu Hassan Munir Maqdah bersama istri dan tiga anaknya.

Sebuah pesawat tak berawak Israel sebelumnya membunuh saudara laki-laki Munir Maqdah yaitu Khalil Maqdah pada 21 Agustus lalu, di dalam mobilnya di kawasan Villas di Sidon.

BERITA REKOMENDASI

Mereka juga membunuh pemimpin Hamas, Samer Al-Haj, di bundaran Hisba Sidon di sebelah kamp pada 9 Agustus lalu, dan gagal dalam upaya membunuh Nidal Hlehel dari Palestina.

Kamp Ain al-Hilweh adalah kamp Palestina terbesar di Lebanon.

Peningkatan serangan Israel di Lebanon selatan telah meluas hingga ke kamp tersebut yang sebelumnya tidak pernah menjadi sasaran di masa lalu.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 95 orang tewas dan 172 orang terluka selama 24 jam terakhir, akibat serangan Israel terhadap kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan, di antaranya Nabataba, Bekaa, Baalbek-Hermel, dan pinggiran ibu kota, Beirut.

Baca juga: Hizbullah: Kami Tak Minta Bantuan Iran untuk Hadapi Invasi Israel di Lebanon Selatan

Israel meningkatkan serangannya di Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) yang membunuh lebih dari 923 orang dan melukai lebih dari 2.715 lainnya.


Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.595 jiwa dan 96.251 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (1/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas