Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Lebanon dan UNIFIL Mengonfirmasi Tidak Ada Pasukan Israel yang Masuk Lebanon

Israel mengklaim pasukannya memulai 'invasi darat terbatas' ke Lebanon pada Senin malam di tengah meluasnya pengeboman target-target di Beirut

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tentara Lebanon dan UNIFIL Mengonfirmasi Tidak Ada Pasukan Israel yang Masuk Lebanon
Mahmoud Zayyat/AFP
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, 26 Agustus 2020. 

Tentara Lebanon dan UNIFIL Mengonfirmasi Tidak Ada Pasukan Israel yang Masuk Lebanon

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB, Selasa (1/10/2024) mengonfirmasi kalau tidak ada pasukan Israel yang melintasi perbatasan ke Lebanon.

Penegasan ini dikeluarkan menyusul klaim Israel bahwa pasukannya telah memulai invasi darat terbatas pada malam sebelumnya.

Baca juga: Pasukan Israel Serbu Lebanon Selatan, Bagaimana Nasib WNI dan Ribuan Prajurit TNI di UNIFIL?

"Saat ini, tidak ada serangan oleh Pasukan Pertahanan Israel ke Lebanon selatan. Ada serangan berkala tadi malam, tetapi serangan telah kembali normal, jadi pasukan Israel tidak berada di dalam wilayah Lebanon saat ini," kata juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti kepada Sputnik.

"Kemarin, kami menerima informasi dari Pasukan Pertahanan Israel tentang niatnya untuk melakukan serangan ke wilayah Lebanon tanpa menyebutkan kapan dan di mana. Jadi kami mengetahui informasi ini," kata Tenenti.

"Mereka berbicara tentang serangan terbatas. Sejauh ini, belum ada serangan ke negara itu, tetapi kami tetap pada posisi kami. Kami belum meninggalkan posisi kami, kami belum mengabaikannya, dan kami terus bekerja di lapangan. Keamanan dan keselamatan pasukan kami adalah yang terpenting, dan itu juga merupakan tanggung jawab kedua belah pihak," tambahnya.

AFP melaporkan bahwa sumber militer Lebanon mengatakan tidak ada serangan darat Israel yang diamati.

Tentara Israel memutuskan untuk mengerahkan 4 brigade cadangan dan pasukan tambahan untuk tugas operasional dalam agresi militer darat mereka ke Lebanon untuk berperang melawan Hizbullah.
Tentara Israel memutuskan untuk mengerahkan 4 brigade cadangan dan pasukan tambahan untuk tugas operasional dalam agresi militer darat mereka ke Lebanon untuk berperang melawan Hizbullah. (khaberni)

IDF: Operasi Sesingkat Mungkin

BERITA REKOMENDASI

Juga pada Selasa, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pasukan Israel tidak akan memasuki Beirut atau kota-kota besar mana pun di Lebanon dan bahwa operasi darat yang diduga dilakukan Israel akan sesingkat mungkin.

"Pasukan Israel "tidak akan pergi ke Beirut. Kami tidak akan pergi ke kota-kota di Lebanon selatan. Kami fokus pada wilayah desa-desa tersebut, wilayah di sebelah perbatasan kami. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan di wilayah ini untuk membongkar dan menghancurkan infrastruktur Hizbullah," katanya.

Mengenai lamanya kemungkinan serangan darat, Hagari mengatakan, "Saya tidak akan mengungkapkannya kepada musuh, tetapi kami akan melakukannya sesingkat mungkin, dalam hitungan hari, minggu... Kami akan melakukan hal yang diperlukan, operasi terbatas dan lokal yang sedang kami lakukan sekarang."

Sejak minggu lalu, Angkatan Udara Israel telah melakukan pengeboman besar-besaran yang menghantam Hizbullah dan target sipil di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk komandan tinggi Hizbullah.

Baca juga: Kematian Nasrallah, Habisnya Era Komandan Iran oleh Israel, Perang Habis-habisan di Timur Tengah?

Serangan udara Israel ke Beirut. Kelompok Hizbullah membalas serangan Israel dengan menembaki markas intelijen Israel, Mossad di Tel Aviv. Perang terbuka Israel dan Hizbullah pecah saat IDF melancarkan invasi darat ke Lebanon, Selasa (1/10/2024).
Serangan udara Israel ke Beirut. Kelompok Hizbullah membalas serangan Israel dengan menembaki markas intelijen Israel, Mossad di Tel Aviv. Perang terbuka Israel dan Hizbullah pecah saat IDF melancarkan invasi darat ke Lebanon, Selasa (1/10/2024). (Anadolu)

Tentara Israel berhasil membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan besar-besaran yang melibatkan 80 bom penghancur bunker di pinggiran selatan Beirut Jumat lalu.

Mengenai kemungkinan invasi darat Israel, Profesor John Mearsheimer berkomentar dalam sebuah wawancara, "Jika Anda membaca surat kabar pagi ini, Hizbullah pernah menentang peluncuran roket ke Israel utara …"

"Mari kita asumsikan bahwa Israel masuk ke Lebanon selatan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pada dasarnya mereka harus melenyapkan Hizbullah, atau mereka harus mendorong Hizbullah sejauh utara sehingga tidak dapat menyerang Israel."

"Apakah mungkin Israel dapat mengalahkan Hizbullah di Lebanon selatan dan mendorong mereka jauh ke utara? Saya pikir itu mungkin. Apakah mungkin dilakukan? Saya pikir jawabannya adalah tidak. Saya pikir mereka akan masuk ke sarang tawon," profesor itu menyimpulkan.

(oln/TC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas