Yoav Gallant, Panglima Perang Israel Mengisyaratkan Invasi Darat Segera ke Lebanon
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengisyaratkan pada tanggal 30 September mengenai potensi invasi darat di Lebanon selatan.
Editor: Muhammad Barir
Yoav Gallant, Panglima Perang Israel Mengisyaratkan Invasi Darat Segera ke Lebanon
TRIBUNNEWS.COM- Panglima perang Israel mengisyaratkan invasi darat segera ke Lebanon.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem berjanji bahwa perlawanan akan 'menang' melawan pasukan darat Israel di Lebanon.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengisyaratkan pada tanggal 30 September mengenai potensi invasi darat di Lebanon selatan.
Saat bertemu dengan pasukan di perbatasan utara, menteri pertahanan mengatakan "pengusiran Nasrallah merupakan langkah yang sangat penting, tetapi itu bukan segalanya. Kami akan menggunakan semua kemampuan yang kami miliki."
"Jika seseorang di pihak lain tidak memahami apa arti kemampuan ini, itu semua adalah kemampuan dan Anda adalah bagian dari upaya ini. Kami percaya Anda mampu mencapai apa pun," tambahnya.
Israel semakin menyerukan invasi darat ke Lebanon selatan, yang bertujuan untuk mendorong Hizbullah ke belakang Sungai Litani, membangun zona penyangga, dan memulangkan puluhan ribu pemukim Israel yang telah dievakuasi dari permukiman utara sebagai akibat dari operasi perlawanan Lebanon.
The New York Times (NYT) melaporkan pada tanggal 29 September bahwa pasukan komando Israel yang menyamar sudah beroperasi “jauh” di dalam Lebanon dan menjalankan “misi intelijen yang sensitif.” Beberapa sumber mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa hal ini tidak benar meskipun ada “rumor yang beredar.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh pada 27 September dalam serangan udara brutal yang menghancurkan beberapa bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut.
Angkatan udara Israel sejak itu terus melancarkan kampanye brutal serangan udara mematikan di Lebanon. Ratusan orang telah tewas dalam beberapa hari terakhir saja, dan hampir satu juta orang telah mengungsi sejak 20 September.
"Jika Zionis memasuki Lebanon, kami siap dan dipersiapkan untuk pertempuran darat, dan kami akan menang," kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem pada tanggal 30 September, dalam pidato pertama yang disiarkan televisi oleh seorang pemimpin Hizbullah sejak pembunuhan Nasrallah oleh Israel.
Kelompok perlawanan Lebanon akan segera mengumumkan pengganti mendiang sekretaris jenderal.
Sesaat sebelum pembunuhannya, Nasrallah memperingatkan bahwa invasi darat ke Lebanon dan upaya membangun zona penyangga di bagian selatan negara itu akan menjadi “neraka” bagi Tel Aviv.
Ia bersumpah bahwa Hizbullah tidak akan menghentikan operasinya sampai perang di Gaza berakhir dan bahwa pemukim Israel “tidak akan kembali” ke utara.
SUMBER: THE CRADLE