Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Analis Perang: Serangan Rudal Iran ke Israel Bukan Cuma Pertunjukan, Mau Bikin Iron Dome Eror

Para analis bahkan menyebut serangan Iran ke Israel itu menjadi rentetan rudal balistik tunggal terbesar dalam sejarah konflik kedua negara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Analis Perang: Serangan Rudal Iran ke Israel Bukan Cuma Pertunjukan, Mau Bikin Iron Dome Eror
Wisam Hashlamoun/Anadolu
Serangan Iran terhadap Israel pada Selasa (1/10/2024) dinilai merupakan serangan rudal balistik terbesar dalam sejarah konflik kedua negara. 

Analis Perang: Serang Rudal Iran ke Israel Bukan Cuma Pertunjukan, Mau Bikin Iron Dome Eror

Highlight Berita:

  • Iran pada hari Selasa meluncurkan serangan rudal balistik besar-besaran terhadap Israel.
  • Analis perang menyebut serangan masif kemungkinan dimaksudkan untuk meng-oversaturating (membanjiri) sistem pertahanan udara dan merusak fasilitas militer Israel.
  • AS dan Israel mengatakan rudal itu sebagian besar dicegat dan bahwa serangan itu “dihancurkan.”


TRIBUNNEWS.COM - Serangan Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) dengan menggunakan lebih dari 180 rudal balistik dinilai analis perang sebagai serangan besar-besaran.

Para analis bahkan menyebut serangan Iran ke Israel itu menjadi rentetan rudal balistik tunggal terbesar dalam sejarah konflik kedua negara.

Serangan itu sebagian besar tidak efektif, kata pejabat AS dan Israel,  tetapi para ahli konflik mengatakan serangan Iran itu bukan hanya untuk 'pertunjukan'.

Baca juga: Iran Targetkan Kehancuran Israel Pada 2040, Netanyahu Gali Sendiri Lubang Kubur di Perang Atrisi

Niat Iran dari serangan rudal besar-besaran itu tampaknya dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan signifikan dengan membanjiri pertahanan udara Israel dan sekutunya (Amerika Serikat (AS) dan Barat)," tulis ulasan BI, dikutip Kamis (3/10/2024).

BERITA REKOMENDASI

Analis perang dengan Institute for the Study of War (ISW), sebuah lembaga think tank yang berbasis di Washington, AS yang berspesialisasi melacak konflik, melaporkan pada Selasa kalau "Serangan Iran kemungkinan dimaksudkan untuk menimbulkan kerusakan signifikan pada Israel dengan meng-oversaturating pertahanan udara Israel, terutama di Israel tengah."

Serangan rudal, yang datang sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada Jumat lalu dan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada bulan Juli, tampaknya difokuskan pada beberapa fasilitas militer dan pemerintah di negara itu.

Beberapa fasilitas di antaranya berada dekat atau ada di wilayah Israel tengah yang padat penduduk.

Baca juga: IDF Masuk Lebanon, Salvo Roket Fadi-4 Hizbullah Kembali Serang Markas Mossad Israel di Tel Aviv

Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel (kiri) mencegat roket (kanan) yang ditembakkan oleh gerakan Hamas menuju Israel selatan dari Beit Lahia di Jalur Gaza utara seperti yang terlihat di langit di atas Jalur Gaza pada 14 Mei 2021.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel (kiri) mencegat roket (kanan) yang ditembakkan oleh gerakan Hamas menuju Israel selatan dari Beit Lahia di Jalur Gaza utara seperti yang terlihat di langit di atas Jalur Gaza pada 14 Mei 2021. (AFP PHOTO/ANAS BABA)

Jumlah Ratusan Rudal untuk Bikin Iron Dome Eror

Para analis ISW menulis bahwa semua rudal, yang berjumlah ratusan, yang ditujukan untuk daerah ini harus dicegat oleh Pasukan Israel.

Terkait jumah rudal yang diluncurkan, ISW menyebut, peluncuran ratusan proyektil itu dimaksudkan untuk mengecoh sistem pertahanan udara Israe, dari David's Sling, Arrow, hingga Iron Dome, dengan menjadikan sistem itu kelebihan kapasitas (oversaturated).

Kondisi oversaturated akan mengakibatkan sistem pertahanan udara Israel eror dan gagal melacak, mencegat, dan menghancurkan proyektil yag datang karena jumlahnya yang banyak. 

"Fokus penargetan yang jelas dan jumlah rudal balistik yang digunakan menunjukkan bahwa serangan Iran hari Selasa “mungkin telah dirancang untuk membanjiri sistem pertahanan rudal balistik Israel dengan menjenuhkannya dengan sejumlah besar sistem di daerah yang relatif kecil dan padat penduduknya,” kata ISW.

Seorang pejabat tinggi keamanan AS mengatakan Amerika akan memastikan Iran menghadapi 'konsekuensi berat' karena meningkatkan konfliknya dengan Israel.

Baca juga: Bagaimana Cara Israel Membalas Serangan Rudal Iran? Berikut Update Perang di Timur Tengah

Serangan ratusan rudal balistik Iran ke wilayah Israel, Selasa malam, 1 Oktober 2024.
Serangan ratusan rudal balistik Iran ke wilayah Israel, Selasa malam, 1 Oktober 2024. (Reuters/Anadolu Agency/Ahikam Seri/AFPTV/AFP/X)

AS Mengklaim Serangan Rudal Iran Tak Efektif

Para analis konflik mengatakan bukti yang ada menunjukkan Iran tidak sekadar unjuk kekuatan dalam serangannya pada Selasa.

Meskipun demikian, serangan itu dilaporkan sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara Israel, serta aset dari AS dan sekutu dan mitranya.

Sementara rincian tentang korban dan kerusakan pada target Israel masih belum diketahui, IDF mengatakan pada hari Selasa bahwa “mayoritas” rudal balistik dicegat, meskipun ada beberapa dampak di daerah-daerah di Israel tengah dan selatan.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, juga mengatakan pada hari Selasa bahwa serangan itu “dikalahkan dan tidak efektif.”

Baca juga: Tanda-Tanda Israel Balas Serang Iran, Jerman Minta Warganya Tinggalkan Teheran

Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan: “Kami masih menilai dampaknya, tetapi indikasi awal adalah bahwa Israel, dengan bantuan kami, mampu mengalahkan serangan ini.”

Dia menambahkan: “Pertahanan bersama kami telah efektif.”

Serangan April Iran juga tampaknya dirancang untuk menguji efektivitas pertahanan udara Israel, seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow 2 dan 3, tetapi Israel mampu menangkis serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan jaringan pertahanan udara yang kompleks dan dukungan dari negara-negara mitra.

Serangan April difokuskan pada posisi Israel di Israel utara dan selatan dan termasuk sekitar 120 rudal balistik, 170 drone serangan, dan 30 rudal jelajah.

Itu adalah serangan langsung pertama terhadap Israel dari tanah Iran dan datang sebagai pembalasan atas serangan udara Israel di fasilitas diplomatik Iran di Suriah awal bulan itu, yang menewaskan beberapa pejabat militer.

 

(oln/bi/wsj/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas