Bandara di Jepang Ditutup Setelah Ledakan Bom di Dekat Landasan Pacu, 87 Penerbangan Dibatalkan
Ledakan yang menyebabkan kawah selebar 7 meter dan kedalaman 1 m di tengah jalur taksi di sebelah landasan pacu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mengapa bom itu tiba-tiba meledak? Para ahli menunjukkan dua poin tentang faktor-faktor ledakan.
"Poin pertama adalah lokasi di mana persenjataan yang tidak meledak berada adalah bekas lapangan terbang Angkatan Laut Jepang yang pernah dibom oleh militer AS," katanya.
Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Tanggap Krisis dengan Ketua Yasuo Sato mengungkapkan, setelah perang, ketika digunakan untuk bandara, saya pikir itu disurvei secara magnetis untuk memastikan tidak ada persenjataan yang tidak meledak.
"Tetapi itu masih garis pantai pada saat itu, jadi mungkin sedikit di luar area untuk diperiksa," katanya.
Bandara Miyazaki digunakan sebagai lapangan terbang angkatan laut selama perang dan menjadi sasaran beberapa serangan udara skala besar dari militer Amerika.
Jika membandingkan foto-foto dari masa kini dan akhir 1970-an, maka dapat melihat bahwa taxiway tempat persenjataan yang tidak meledak ditemukan kali ini belum ada sekitar 50 tahun yang lalu, tetapi dulu merupakan pantai.
"Diperkirakan bahwa banyak bom dijatuhkan di pantai pada waktu itu, dan kedalaman di mana mereka dikubur bervariasi. Saya tidak bisa mengesampingkan kemungkinan itu bocor (dari inspeksi)," tambah Sato.
Poin kedua adalah "bencana alam" yang melanda Prefektur Miyazaki satu demi satu.
Prefektur Miyazaki dilanda gempa bumi dengan intensitas seismik kurang dari 6 pada 8 Agustus. Tiga minggu kemudian, pita curah hujan linier terbentuk dan hujan lebat juga ditemui.
"Gempa bumi dan hujan lebat menyebabkan tanah mengendur dan retak, dan meskipun dalam keadaan relatif stabil ketika terkubur sebagai persenjataan yang tidak meledak, itu menjadi tidak stabil, dan mungkin ada semacam benturan atau faktor lain yang menyebabkan sumbu meledak."
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mengatakan bahwa keamanan daerah tersebut telah dikonfirmasi, dan melanjutkan pengoperasian landasan pacu, yang telah ditutup sampai pukul 19:30 kemarin.
Penerbangan pertama setelah pukul 7:30 pagi pada tanggal 3 Oktober ini, beroperasi secara normal dengan beberapa pengecualian.
(oln/Rchrdssl/tribunnews/*)