G7 Gelar Rapat Darurat, Bahas Rencana Pencegahan Eskalasi Perang Israel VS Iran
G7 menggelar pertemuan darurat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembakkan rudal ke Israel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
Meski Gedung Putih mengutuk serangan Iran terhadap Israel. Namun Biden secara tegas menentang wacana serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai balasan atas serangan misil balistik Iran
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan AS saat ini sedang berbicara dengan Israel untuk membahas cara menanggapi serangan balasan Iran.
Kemungkinan besar AS dan sekutunya akan menjatuhkan sanksi terhadap Iran, tak dirinci sanksi apa yang akan ditetapkan
Namun AS mengungkap bahwa sanksi ini telah didiskusikan dengan para pemimpin negara G7 dalam panggilan bersama.
“Kami akan berdiskusi dengan Israel tentang apa yang akan mereka lakukan, tetapi kami semua sepakat bahwa mereka memiliki hak untuk merespons, tetapi harus responsnya proporsional,” tegas Biden kepada wartawan sebelum naik ke pesawat kenegaraan Air Force One kala itu.
Pimpinan Tertinggi Iran Gertak Balik Sekutu Israel
Merespon ancaman para sekutu AS serta kemungkinan serangan Israel terhadap situs nuklirnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akhirnya buka suara.
Dalam keterangan resminya yang dikutip The Guardian, Khamenei dengan lantang mendesak negara-negara Barat untuk meninggalkan Timur Tengah.
Menurutnya, kehadiran Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa di Timur Tengah adalah penyebab perang di kawasan itu.
Ali Khamenei mengatakan jika AS dan Eropa tidak meninggalkan kawasan itu maka Iran bersiap untuk menanggapi setiap tindakan balasan yang ditujukan untuk Israel atau AS.
“Jika Amerika dan negara-negara Eropa menghilangkan kejahatan mereka dari wilayah ini, tidak diragukan lagi, konflik-konflik ini, peperangan ini, dan pertemuan ini akan hilang sama sekali," ujar Khamenei.
"Negara-negara di wilayah ini akan mampu mengatur diri mereka sendiri, mengatur wilayah mereka dan hidup bersama dalam damai dan kesejahteraan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)