Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Kekerasan seksual jadi tontonan pelajar di ruang kelas SD di Demak – ‘Mereka hanya mencontoh orang dewasa’

Kasus kekerasan seksual yang menjadi tontonan pelajar di Demak, Jawa Tengah berakar dari minimnya edukasi dan pemahaman bentuk-bentuk…

zoom-in Kekerasan seksual jadi tontonan pelajar di ruang kelas SD di Demak – ‘Mereka hanya mencontoh orang dewasa’
BBC Indonesia
Kekerasan seksual jadi tontonan pelajar di ruang kelas SD di Demak – ‘Mereka hanya mencontoh orang dewasa’ 

Kasus kekerasan seksual antarpelajar di dalam ruang kelas sebuah sekolah dan menjadi tontonan teman-teman mereka di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah menggemparkan publik.

Pegiat perlindungan anak dan perempuan mengatakan akar persoalan kasus ini adalah kurangnya edukasi seksual, pemahaman bentuk-bentuk kekerasan seksual, serta dampak hubungan seksual terhadap anak.

Kepolisian sejauh ini telah menjerat seorang pelajar laki-laki berusia 17 tahun yang duduk di bangku SMA sebagai anak berkonflik dengan hukum dan seorang pelajar SMP berusia 14 tahun sebagai anak korban.

Pelajar yang merekam dan menonton adegan kekerasan seksual ini— disebut sebagai Anak Saksi—statusnya “masih pendalaman”, kata polisi.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak di Demak.

Dari mana ini berawal?

Video adegan kekerasan seksual yang dilakukan dua pelajar di Demak beredar di media sosial beberapa hari terakhir.

Dalam video tersebut nampak anak laki-laki meniduri anak korban di lantai sudut ruangan. Beberapa barisan meja dan kursi kayu dan tirai jendela berwarna merah terlihat di ruang tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Belakangan, adegan ini diketahui terjadi di ruang kelas sebuah sekolah dasar. Sejumlah Anak Saksi lain juga ikut menonton adegan tersebut serta merekamnya.

“Selesai disetubuhi lalu Anak Korban memakai celananya kembali kemudian lari keluar dari ruangan kelas pulang naik sepeda onthel,” kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi, dalam keterangan tertulis.

Winardi bilang peristiwa ini terjadi pada Senin (16/09) silam, bertepatan dengan hari libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad. Saat itu tidak ada aktivitas di sekolah.

Ia menambahkan, Anak Korban sudah disetubuhi sebanyak tujuh kali di tempat berbeda-beda.

“Sedangkan untuk kejadian yang terakhir dalam kelas yang videonya menjadi viral di medsos tersebut,” katanya.

Apa motif pelajar laki-laki dan apa ancaman hukumannya?

“Motif anak hingga melakukan perbuatannya tersebut karena Anak (laki-laki) sudah menjalin hubungan pacaran dengan Anak Korban sejak awal tahun 2024, dan seringnya menonton video porno di dalam handphone,” kata Winardi.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas