Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai-ramai Warga Lebanon Tinggalkan Negaranya Takut Serangan Israel

Ratusan ribu orang di Lebanon telah mengungsi di negara itu dalam beberapa minggu terakhir di tengah konflik terbaru Hizbullah dengan Israel.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Ramai-ramai Warga Lebanon Tinggalkan Negaranya Takut Serangan Israel
AFP/-
Seorang perempuan membaca Al-Qur'an di depan reruntuhan bangunan yang diratakan pada 27 September oleh serangan Israel yang menargetkan dan menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di lingkungan Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, pada 29 September 2024. - Israel menewaskan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara besar-besaran di Lebanon, memberikan gerakan tersebut pukulan telak yang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 28 September disebut sebagai "titik balik" bagi negaranya. (Photo by AFP) 

 

TRIBUNNEWS.COM, LEBANON -  Pada Rabu (3/10/2024), penerbangan yang membawa warga negara Lebanon yang melarikan diri dari serangan udara Israel tiba di Siprus.

Militer Israel mulai melancarkan operasi darat  ke Lebanon selatan melawan Hizbullah.

"Itu situasi yang mengerikan, benar-benar situasi yang mengerikan," kata warga negara Lebanon Ali Abdul Hassan kepada kantor berita Reuters, sesaat setelah tiba di ibu kota Larnaca pada Rabu malam.

Pria berusia 49 tahun itu melarikan diri dari Beirut setelah serangan udara menghantam lingkungan tempat tinggalnya di dekat ibu kota dan menyebabkan rumahnya rusak parah.

Dia mengatakan sebuah bangunan yang terkena serangan itu merupakan rumah bagi keluarga-keluarga Lebanon yang telah melarikan diri dari Lebanon selatan.

“Saya berharap, saya berharap, (mereka) akan mencapai kesepakatan, (mereka) akan menghentikan perang, itu tidak baik untuk siapa pun,” tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

Ratusan ribu orang di Lebanon telah mengungsi di negara itu dalam beberapa minggu terakhir di tengah konflik terbaru Hizbullah dengan Israel.

Termasuk lebih dari 100.000 orang, yang telah melarikan diri melintasi perbatasan ke Suriah, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Beberapa negara mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon dan mendesak mereka yang tersisa untuk pergi di tengah situasi yang meningkat saat Israel melancarkan serangan darat di bagian selatan negara itu.

Sejumlah pemerintahan negara lain mengambil penerbangan carteran agar warganya bisa keluar dari Lebanon.

Siprus dan Turki adalah lokasi transit penerbangan dari Lebanon sebelum menuju ke negara yang dituju.

Berikut gambaran beberapa negara yang akan melakukan evakuasi warganya dari Lebanon.

Indonesia : Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon, sudah berjalan.  Ada sekitar 25 dari 159 WNI yang tengah dalam perjalanan evakuasi. Proses evakuasi dilakukan lewat darat.

Amerika Serikat: Puluhan tentara AS telah dikerahkan ke Siprus sebagai persiapan untuk berbagai kemungkinan termasuk mengevakuasi warga negara AS dari Lebanon jika perang besar meletus, kata pejabat AS kepada CNN. Sejak Agustus, AS telah mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan Lebanon.

Inggris Raya : Sebagai persiapan untuk kemungkinan evakuasi warga negara Inggris dari Lebanon, sekitar 700 pasukan tambahan telah dikerahkan ke Siprus, tempat militer Inggris telah menempatkan beberapa ratus personel militer di dua pangkalan.

Inggris juga menempatkan dua kapal perang di wilayah tersebut dan menyelenggarakan penerbangan carteran dari ibu kota Lebanon, Beirut, pada hari Rabu untuk warga negara dan tanggungan mereka.

Prancis : Seorang juru bicara militer Prancis mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah kapal induk helikopter akan tiba di Mediterania timur jika Paris memutuskan untuk mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon, Reuters melaporkan.

Rencana daruratnya berpusat di Siprus dan bandara Beirut, sementara juga sedang membahas evakuasi melalui Turki, kata kantor berita tersebut.

Australia : Sebanyak 500 kursi tambahan telah diamankan bagi warga Australia, penduduk tetap, dan anggota keluarga mereka pada penerbangan komersial yang berangkat Sabtu ke Siprus, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan Kamis, setelah kursi pada beberapa penerbangan disiapkan awal minggu ini.

Sebuah pesawat Angkatan Pertahanan Australia telah ditempatkan di Siprus untuk membantu pengaturan kontinjensi.

China : Lebih dari 200 warga negara China telah dievakuasi dari Lebanon, termasuk sekitar 80 orang di atas kapal yang tiba di Siprus pada hari Selasa, menurut kantor berita pemerintah Xinhua. Lebih dari 140 warga negara China dan keluarga mereka berada di dalam pesawat sewaan yang tiba di Beijing pada hari Rabu, Xinhua menambahkan.

Kanada : Ottawa mengumumkan awal minggu ini bahwa mereka telah mengamankan tambahan 800 kursi pada penerbangan komersial yang berangkat dari Lebanon bagi warga Kanada dan keluarga mereka.

Menteri urusan global negara itu mengatakan kepada afiliasi CNN, CBC News, bahwa jika evakuasi menjadi hal yang perlu dilakukan, Kanada telah memiliki perjanjian dengan Siprus, Yunani, dan Turki, dan bekerja sama dengan AS, Australia, dan Prancis untuk "memastikan kami menyesuaikan rencana evakuasi kami bersama-sama."

Spanyol , Belanda , Korea Selatan dan beberapa negara lain mengerahkan pesawat militer ke Lebanon untuk membawa pulang warga negara mereka.

Sumber: CNN/Reuters

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas