Sebelum Tewas, Hassan Nasrallah Rupanya Sempat Diperingati Ali Khamenei untuk Tinggalkan Lebanon
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sempat meminta Hassan Nasrallah untuk meninggalkan Lebanon.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Ia memegang berbagai posisi, termasuk Wakil Komandan Pasukan Darat IRGC untuk Operasi.
Media Iran Student News Network (SNN) menyebut, Nilforoushan sebagai “tokoh kunci” dengan pengalaman luas di medan perang yang memainkan peran penting dalam mendukung Poros Perlawanan, termasuk Hizbullah di Lebanon dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, membantu memperkuat kemampuan mereka melawan Israel.
Setelah Jenderal IRGC Mohammad Reza Zahedi tewas dalam serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada bulan April lalu, Nilforoushan dipercaya mengambil alih komando garis depan Lebanon, menurut situs web Fararu yang berbasis di Teheran.
Pengamat: pemilihan pengganti Nasrallah bisa menjadi hal yang sulit
Menurut Nicholas Blanford, peneliti senior di Program Timur Tengah di Atlantic Council, kematian Nasrallah akan memberikan pukulan telak bagi moral Hizbullah.
Ditambah lagi, Israel telah merusak infrastruktur militer kelompok itu dan menewaskan beberapa komandan utamanya.
Secara teknis, seperti yang terjadi segera setelah pembunuhan pendahulu Nasrallah, Abbas Musawi, pada tahun 1992, Dewan Syura yang memimpin partai itu harus bersidang dan memilih sekretaris jenderal baru.
Sosok yang selama ini dianggap sebagai favorit adalah Hashem Safieddine, kepala dewan eksekutif Hizbullah sekaligus sepupu Nasrallah.
Hizbullah adalah lembaga yang kuat dengan rantai komando yang solid, yang seharusnya memastikan keberlanjutan di tingkat kepemimpinan.
Namun, faktor yang belum diketahui adalah siapa saja di jajaran atas Hizbullah yang tewas bersama Nasrallah.
Jika pemimpin penting lainnya juga terbunuh, hal itu dapat mempersulit proses pemulihan seluruh organisasi, yang berpotensi membuat kelompok tersebut rentan terhadap langkah Israel selanjutnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)