Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Tahun Operasi Banjir Al Aqsa, Abu Obaida: Israel Gagal Paham Sifat Milisi Perlawanan Palestina

Kalau pembunuhan pimpinan Hamas adalah kemenangan Israel, maka seharusnya perlawanan Palestina sudah padam sejak lama.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Satu Tahun Operasi Banjir Al Aqsa, Abu Obaida: Israel Gagal Paham Sifat Milisi Perlawanan Palestina
tangkap layar
Juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestian di Gaza, Hamas, Abu Obeida. 

Dia menegaskan bahwa "Musuh hanya memahami bahasa kekuatan, dan senjata hanya dapat dilawan dengan senjata."

Abu Obaida menekankan upaya Al-Qassam untuk melindungi tawanan, menyatakan, "Sejak hari pertama, kami telah bekerja untuk melindungi para tawanan dalam tahanan kami dan memastikan keselamatan mereka."

Dia mengarahkan pesan ke publik Israel, dengan mengatakan, "Anda bisa memulihkan tawanan Anda setahun yang lalu, tetapi Netanyahu terus menolak."

Dia mengungkapkan bahwa "Kami memiliki perintah di tempat bahwa jika tawanan kami terancam punah atau ada pertempuran dekat, mereka akan dipindahkan ke lokasi yang berbeda."

Abu Obaida memperingatkan bahwa “Risiko terhadap tawanan musuh di Gaza tumbuh dari hari ke hari.”

Dia menyimpulkan dengan seruan untuk bertindak, mendesak, “Kami menyerukan serangan cyber terbesar terhadap musuh oleh para ahli perang elektronik,” dan “Kami mendesak para ulama umat untuk menyatakan kewajiban jihad melawan musuh bangsa.”

3 Target Perang Israel Belum Tercapai

Serangan Israel terhadap Gaza yang menewaskan lebih dari 40.000 warga sipil, telah memasuki satu tahun.

Berita Rekomendasi

Jurnalis Al Jazeera, Soraya Lennie, mengingatkan kembali soal tiga tujuan Israel di Gaza, selama satu tahun serangan sejak 7 Oktober 2023.

Tujuan pertama, kata Lennie, adalah soal pembebasan sandera.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pejabat-pejabat lainnya sudah berulang kali menyatakan akan membebaskan para sandera di Gaza.

Hingga saat ini, Israel memperkirakan ada 101 dari total 239 sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Dari angka tersebut, Israel hanya bisa memulangkan delapan sandera dan membunuh tiga lainnya karena salah mengira sebagai pejuang Hamas, dikutip dari tayangan video Al Jazeera.

Beberapa telah dipulangkan lewat pertukaran sandera antara Israel dan Hamas pada November 2023.

Sementara, puluhan sandera lainnya dilaporkan Hamas tewas akibat serangan udara Israel yang membabi-buta di Gaza.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas