Bandingkan dengan Holocaust, Netanyahu: Operasi Pedang Besi di Gaza Jadi 'Perang Kebangkitan Israel'
Netanyahu sebut Operasi Pedang Besi Israel di Gaza menjadi Perang Kebangkitan Israel. Ia bandingkan eksistensi Israel dengan Holocaust.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
"Operasi Banjir Al-Aqsa adalah serangan paling parah terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust, namun tidak seperti Holocaust, kami bangkit melawan musuh-musuh kami dan menanggapinya dengan perang brutal," kata Netanyahu, merujuk pada pembantaian umat Yahudi oleh Partai Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
Sementara itu, Israel masih melancarkan serangannya di Jalur Gaza yang diklaim menargetkan Hamas, kemudian memperluasnya ke Lebanon selatan yang diklaim menargetkan Hizbullah yang mendukung Hamas.
Serangan udara Israel di Jalur Gaza dan Lebanon selatan membunuh puluhan ribu warga sipil, yang disebut genosida oleh Afrika Selatan yang mengajukan kasus tersebut terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional sejak Januari lalu.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.870 jiwa dan 97.166 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (6/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari AFP.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel