Jajak Pendapat Ungkap 35 Persen Warga Israel Yakin Hamas Menangkan Perang
Jajak pendapat lembaga penyiaran nasional Israel KAN News dan Kantar Institute mengungkapkan warga Israel yakin Israel kalah dalam perangnya di Gaza.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah jajak pendapat yang dikumpulkan oleh lembaga penyiaran nasional Israel KAN News dan Kantar Institute mengungkapkan warga Israel yakin Israel kalah dalam perangnya di Gaza.
Jajak pendapat tersebut mewawancarai sampel sebanyak 653, yang merupakan warga Israel.
Berikut ini adalah beberapa hasilnya:
Pertama, hasil jajak pendapat menunjukkan 35 persen warga Israel berpikir Israel kalah perang melawan Hamas
Kemudian, 27 persen warga Israel yang meyakini pemerintah mereka telah mengalahkan Hamas dalam serangannya di Jalur Gaza yang dimulai setahun lalu, menurut sebuah survei baru.
Sedangkan sisanya mengaku tidak yakin.
Pejabat militer Israel sebelumnya dan saat ini juga mengatakan mereka kalah perang di Gaza dan Hamas menang.
Mayor Jenderal Gadi Shamni, mantan komandan divisi Gaza militer Israel, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan New York Times bulan lalu bahwa Hamas memenangkan perang, sementara Israel kalah, "dan dalam cara yang besar".
Dia mengatakan kemampuan militer Hamas tidak dapat disangkal telah berkurang, tetapi kelompok itu masih mempertahankan kendali atas Gaza.
"Anggota Hamas telah merebut kembali kota-kota di seluruh Gaza 15 menit setelah pasukan Israel menarik diri dari mereka," Shamni menambahkan.
Seorang pejabat senior pertahanan, yang berbicara dengan syarat anonim, secara terpisah mengatakan kepada ABC News pada bulan September: "Kita kalah dalam perang, kita kehilangan sandera."
Baca juga: Perang Gaza Bisa Jadi Perang Dunia Mini, Palestina Kurang Beruntung, Pemimpin Timteng Tersandera
Lalu, ketika ditanya apakah sampel yang diwawancara bersedia pindah ke salah satu komunitas perbatasan Gaza setelah perang berakhir, hanya 14 persen yang mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk tinggal di sana, sementara 86 persen tidak bersedia.
Peringatan 1 Tahun Perang di Gaza
Hari Senin (7/10/2024) menandai satu tahun sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang menyusul serangan besar-besaran oleh pejuang yang dipimpin Hamas di Israel selatan.
Serangan Hamas menewaskan 1.139 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 250 orang dibawa ke Gaza sebagai tawanan, 97 di antaranya diyakini masih berada di Gaza.
Serangan Israel berikutnya yang masih berlangsung di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 orang, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, menurut angka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Beberapa usulan gencatan senjata telah ditolak oleh Israel selama setahun terakhir, termasuk resolusi Dewan Keamanan PBB.
Israel bersikeras untuk melenyapkan Hamas daripada mencapai akhir politik dari konflik tersebut.
Peristiwa Terbaru di Gaza
Berikut ini ringkasan perkembangan terkini satu tahun perang di Gaza.
- Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 77 orang di seluruh Gaza sejak fajar pada hari Senin (7/10/2024).
Sayap bersenjata Hamas berjanji bahwa kelompok itu akan terus berjuang dalam "perang gesekan yang panjang".
- Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya menargetkan unit intelijen militer Israel yang terletak di pinggiran kota Tel Aviv dengan rudal.
Houthi Yaman juga mengklaim telah menembakkan rudal ke dua target militer di kota itu.
- Militer Israel terus mengebom pinggiran selatan Beirut dan lokasi lain di Lebanon.
Militer juga mengeluarkan peringatan evakuasi di Lebanon bagi siapa pun yang berada di dekat garis pantai dari Sungai Awali ke arah selatan.
- Setidaknya empat pemuda Palestina terluka oleh tembakan langsung Israel selama konfrontasi terakhir yang pecah di kamp pengungsi di utara Hebron dan di Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
- Pasukan Israel telah membunuh hampir 17.000 anak di daerah kantong pantai yang terkepung sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut Defense for Children International-Palestina.
- Orang-orang di seluruh dunia mengadakan pawai dan rapat umum dalam rangka solidaritas dengan Palestina dan Lebanon pada peringatan pertama perang Israel di Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)