Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kali Houthi Tembakkan Rudal Zulfiqar Berhulu Ledak 250 Kg ke Israel, Serangan Diklaim Sukses

Houthi menembakkan Zulfiqar ke wilayah Israel. Zulfiqar diklaim mampu bermanuver menghindari rudal darat.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pertama Kali Houthi Tembakkan Rudal Zulfiqar Berhulu Ledak 250 Kg ke Israel, Serangan Diklaim Sukses
Wilson Center
Rudal Zulfiqar milik kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman. 

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman mengaku menggunakan rudal balistik Zulfiqar dalam serangannya ke Israel pada hari Senin, (7/10/2024).

Momen itu adalah pertama kalinya Houthi menembakkan Zulfiqar ke wilayah Israel. Zulfiqar diklaim mampu bermanuver menghindari rudal darat.

Disebutkan bahwa Zulfiqar mempunyai jangkauan jelajah hingga 2.000 km atau 1.242 mil.

Menurut juru bicara militer Houthi, Brigjen Yahya Saree, pihaknya juga menggunakan rudal balistik yang dinamai Palestina-2.

“Operasi ini berhasil mencapai tujuannya,” ujar Saree dikutip dari Press TV.

Menurut laman Defense Inteligence Agency, Houthi pertama kali memamerkan Zulfiqar pada tahun 2021.

Rudal itu identik dengan rudal Burkan-3 berjarak menengah yang ditembakkan pertama kalinya ke Arab Saudi.

Berita Rekomendasi

Zulfiqar terlihat mirip dengan rudal Iran yang bernama Qiam/MRBM. Berat hulu ledak yang bisa dibawa keduanya hampir sama. Di samping itu, keduanya memiliki ekor belakang kecil.

Laman Wilson Center menyebut hulu ledak yang dibawa Zulfiqar/Burkan-3 mencapai 250 kg atau 550 pon.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan Kamis (22/8/2024),
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan Kamis (22/8/2024), (ANSARULLAH MEDIA CENTRE/AFP)

Zulfiqar adalah pengembangan dari rudal Scud Soviet yang memiliki jangkauan jelajah lebih dari 1.200 km. Rudal itu ditenagai oleh bahan bakar cair.

Sejak tahun 2019 Houthi telah menembakkan Burkan-3 ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Houthi Berjanji Hujani Israel dengan Rudal Hipersonik Palestina-2 Beberapa Hari Lagi, Ada Kejutan?

Sementara itu, Iran menembakkan varian Qiam saat menyerang Pangkalan Udara Al Asad di Irak tahun 2020.

Pernah ditembakkan ke Abu Dhabi

Houthi pernah menembakkan Zulfiqar ke Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), pada bulan Januari 2022.

Namun, rudal itu ditangkis oleh militer UEA dan Amerika Serikat (AS).

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen langit Abu Dhabi bercahaya menjelang fajar.

Dalam video itu tampak rudal penangkis diluncurkan untuk menembak jatuh dua rudal Houthi. Dua ledakan kemudian terdengar di seluruh Abu Dhabi.

Kantor berita WAM menyebut pecahan rudal itu jatuh di Abu Dhabi, tetapi tidak membahayakan.

Houthi mengakui berada di balik serangan tersebut. Menurut Houthi, pihaknya menargetkan beberapa tempat di UEA dengan Zulfiqar dan pesawat nirawak.

Salah satu targetnya ialah Pangkalan Udara Al-Dhafra. Pangkalan itu berisi pasukan AS dan Inggris.

Al-Dhafra menjadi markas Sayap Ekspedisi Udara Ke-380. Di sana ditempatkan pesawat nirawak dan jet tempur F-35.

Rudal Palestina-2

Baca juga: Houthi Luncurkan Rudal ke Jaffa saat Israel Peringati 1 Tahun Operasi Banjir Al-Aqsa

Houthi juga menggunakan rudal Palestina-2 dalam serangannya ke Israel hari Senin.

Pada bulan September, Houthi mengaku membuat versi termutakhir rudal hipersonik Palestina-2.

Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, berujar pihaknya mulai menggunakan rudal Palestina-2 dalam tahap baru operasi untuk mendukung warga Palestina.

“Dalam tahap operasi militer ini kita akan menjadi lebih efektif demi negara kita, mengingat pengembangan potensi dan produksi rudal Palestina-2 dan kemampuan militer lainnya,” kata al-Houthi hari Kamis, (26/9/2024), dikutip dari Sputnik News.

Rudal hipersonik Palestina-2 milik Houthi.
Rudal hipersonik Palestina-2 milik Houthi. (Israel Alma)

Menurut al-Houthi, rudal Palestina-2 adalah pencapaian besar.

“Digunakan dalam operasi militer saat tahap kelima untuk membantu jalur Gaza.”

Dia menyebut minggu ini angkatan bersenjata Yaman telah melakukan operasi dengan 39 rudal balistik, rudal penjelajah, dan pesawat nirawak.

“Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden menjadi zona terlarang sepenuhnya bagi Israel, Amerika, dan Inggris.”

Palestine-2 pertama kali dipamerkan Houthi pada hari Senin, (16/9/2024), atau sehari setelah serangan rudal yang menembus wilayah Israel hingga jauh ke dalam.

Rudal itu diklaim memiliki teknologi canggih untuk menghadapi sistem pertahanan udara Israel.

Dikutip dari Xinhua, video yang dirilis Houthi beberapa waktu lalu memperlihatkan peluncur rudal itu. Ada tulisan “Palestina-2” dan “Hypersonic” dengan huruf berwarna merah.

Houthi mengklaim rudal itu memiliki jangkauan jelajah hingga 2.150 km dan ditenagai dengan bahan bakar pada.

Rudal itu disebut bisa mencapai kecepatan Mach 16 atau 16 kali kecepatan suara. Oleh karena itu, rudal tersebut masuk dalam kategori hipersonik jika kecepatannya sudah terverifikasi.

Houthi juga mengklaim rudal itu dibekali dengan teknologi siluman dan bisa bermanuver. Bahkan, rudal itu bisa menembus sistem pertahanan udara paling canggih, termasuk Iron Dome milik Israel.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas