Spesifikasi Jet Tempur F-16 Belanda untuk Ukraina, Pod Eksternal Istimewa Lebih Bagus dari Denmark
Belanda mulai mengirimkan jet tempur multiperan F-16 ke Angkatan Udara Ukraina yang memiliki kecanggihan dari F-16 Denmark
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Endra Kurniawan
Jet tempur Belanda, misalnya, dilengkapi dengan pod seperti sistem pengintaian MARS dan Reccelite, pod peperangan elektronik ALQ-131, dan pod navigasi dan penargetan Lantirn, bersama dengan pod Litening AT dan Sniper yang lebih canggih.
Pod ini dapat meningkatkan kondisi operasi, kemampuan, dan kewaspadaan situasional secara signifikan.
Misalnya, pod ALQ-131, yang diproduksi oleh Northrop Grumman, mendeteksi paparan radar musuh dan menghasilkan gangguan untuk mengganggu sistem radar musuh yang berbasis di darat dan udara.
Selain itu, beberapa F-16 Belanda juga dilengkapi dengan tiang ECIPS/CJS, yang memberikan peringatan rudal dan menyebarkan tindakan pencegahan untuk mengganggu rudal musuh yang datang.
Pod lain, seperti Lantirn, Litening AT, dan Sniper, hampir tidak akan memiliki dampak substansial, setidaknya dalam kondisi operasi Ukraina.
Tujuannya adalah untuk membantu penargetan senjata berpemandu presisi, menggunakan penunjuk laser.
Namun, pesawat tempur Ukraina selama misi dukungan udara hanya dapat meluncurkan serangan jarak jauh dari ketinggian rendah pada jarak di bawah 40 km, yang berarti mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk menggunakan peralatan penerangan target.
Kompatibilitas bawaan F-16 dengan bom luncur pintar seperti SBD dan JDAM-ER akan menguntungkan bagi Ukraina.
Beberapa pod sudah ketinggalan zaman, seperti pod pengintaian MARS, yang menggunakan kamera untuk fotografi udara.
Perangkat ini, variasi dari Sistem Pod Pengintaian Udara Taktis AS, dibuat oleh produsen asal Denmark, Per Udsen, yang sekarang dikenal sebagai Terma.
Untuk menggantikannya, Belanda membeli pod Reccelite yang lebih canggih.
Reccelite menyediakan deteksi target, tidak hanya mengandalkan kamera canggih tetapi juga radar aperture sintetis (SAR) yang melihat objek di darat tanpa mempedulikan kondisi cuaca dan menyediakan pemetaan medan dengan presisi tinggi.
Namun, karena radar tersebut dibuat oleh Rafael dari Israel, ekspor ulang ke Ukraina akan memerlukan persetujuan Israel, yang mana hal ini tidak mungkin terjadi.
Yang perlu ditambahkan, versi modern F-16 sepenuhnya digital dan dapat terintegrasi dengan sistem pod tambahan, yang berpotensi memperluas fungsinya lebih jauh.
Rusia Umumkan Situasi Darurat
Baca juga: Ukraina Rebut Kembali Kharkiv, 1.271 Tentara Rusia Tumbang per Hari, Kapal Penyapu Ranjau Lumpuh