Eks PM Israel Bicara Kemungkinan Pemimpin Tertinggi Iran Jadi Target Serangan: Harus Dipertimbangkan
Naftali Bennett menyatakan Israel mungkin targetkan Pemimpin Iran pasca serangan rudal.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, bicara soal kemungkinan Israel menargetkan serangan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Hosseini Khamenei.
Naftali Bennett mengatakan tidak ada yang "tidak mungkin" dilakukan Israel dalam menanggapi serangan rudal Iran, termasuk menargetkan pemimpin tertingginya.
Israel telah berjanji untuk menanggapi setelah Teheran meluncurkan rentetan hampir 200 rudal ke wilayah Israel pada 1 Oktober 2024 lalu.
Serangan Iran itu sebagai balasan atas kampanye Israel melawan Hizbullah di Lebanon.
Ketika ditanya tentang apa yang menurutnya harus dilakukan Israel, Bennett mengatakan "program nuklir" dan "pusat-pusat rezim" Iran harus diserang, dan rezimnya "digulingkan".
"Belum pernah sebelumnya ada satu negara diserang oleh begitu banyak rudal balistik jarak jauh," katanya tentang Israel, Jumat (11/10/2024), dilansir SKY News.
Ketika didesak mengenai apakah hal itu berarti Israel harus menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei, Bennett menjawab: "Semuanya harus dipertimbangkan."
Peringatan Menhan Israel
Sementara, Menteri Pertahanan Israel memperingatkan pembalasan negaranya atas serangan rudal Iran baru-baru ini, akan "mematikan" dan "mengejutkan".
Militer Israel kini terus maju dengan operasi skala besar di Gaza utara dan serangan darat di Lebanon terhadap militan Hizbullah.
“Serangan kami akan mematikan, tepat sasaran, dan yang terpenting, mengejutkan."
Baca juga: MUI: AS Biang Kerok Perang Israel-Palestina, Ulahnya Harus Dihentikan!
"Mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana. Mereka akan melihat hasilnya,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam pidatonya di hadapan pasukan, Rabu (9/10/2024), dikutip dari AP News.
“Siapa pun yang menyerang kami akan dirugikan dan akan membayar harganya," lanjutnya.
Di bidang diplomatik, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden mengadakan panggilan telepon pertama mereka dalam tujuh minggu.
Seorang sekretaris pers Gedung Putih mengatakan, panggilan telepon tersebut mencakup diskusi tentang pertimbangan Israel mengenai bagaimana negara itu akan menanggapi serangan Iran.