Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

PNS di India dimutasi gara-gara lipstik

Seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Chenna, India Selatan, mengaku dimutasi karena pilihannya mengunakan lipstik berwarna…

zoom-in PNS di India dimutasi gara-gara lipstik
BBC Indonesia
PNS di India dimutasi gara-gara lipstik 

Surat tersebut, yang diperlihatkan kepada BBC, berkaitan dengan kelalaiannya dalam menjalankan tugas, tidak tepat waktu, tidak mematuhi perintah senior dan melanggar 'pedoman kantor'.

Madhavi berkata kepada BBC bahwa dia datang terlambat karena kakinya patah dan dengan kondisi tersebut sulit melakukan perjalanan pada jam-jam lalu lintas sibuk.

Madhavi kemudian membalas surat tersebut dengan mengatakan bahwa: "Anda meminta saya untuk tidak memakai lipstik, tapi saya melanggarnya. Jika itu merupakan kejahatan, tunjukkan pada saya instruksi pemerintah yang melarang saya untuk menggunakan lipstik."

Dia mengatakan kepada BBC bahwa dia tak menerima balasan atas suratnya tersebut.

Sebaliknya, Madhavi berkata dia malah dipindahkan ke kantor lain di Chennai Utara pada keesokan harinya.

Wali kota Priya Rajan membantah semua tuduhan terhadap dirinya dan Chennai Corporation.

Dia menekankan bahwa tidak seorang pun di kantornya yang berbicara kepada Madhavi perkara penggunaan lipstik.

Berita Rekomendasi

Wali kota juga mengatakan kepada BBC bahwa Madhavi mempunyai rekam jejak tidak tepat waktu.

"Kami sudah memberikan teguran sebanyak dua kali, tapi dia tidak mengindahkannya," imbuhnya.

Polisi moral

Lebih dari tujuh juta orang tinggal di Chennai. Kota ini memiliki sejarah panjang terkait partisipasi perempuan di seluruh bidang kegiatan ekonomi.

Priya Rajan merupakan anggota partai Dravida Munnetra Kazhagam (DMK) yang berkuasa di Negara Bagian Tamil Nadu.

Partai tersebut telah membanggakan diri sebagai kekuatan politik progresif, tapi kontroversi ini mengakibatkan beberapa orang mempertanyakan reputasi tersebut.

Perintah mutasi Madhavi menuai sorotan tajam di media sosial dan kritik dari para aktivis hak asasi manusia di India.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas