Israel Bangun Tembok Raksasa di Perbatasan Suriah, Cemas 40 Ribu Milisi Suriah-Irak-Yaman Menyerbu
Tembok raksasa Israel 92 Km itu akan mencakup pagar ganda, tumpukan tanah dan parit, diperkuat - selain pagar yang ada - dengan teknologi pengawasan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sumber tersebut menjelaskan bahwa pasukan ini melibas beberapa lahan pertanian sepanjang 500 meter kali 1.000 meter dan mencaploknya ke wilayah Israel dengan memasang pita berduri, sehubungan dengan serangan Israel yang menargetkan wilayah Suriah dari waktu ke waktu, termasuk ibu kota. Damaskus.
40 Ribu Milisi Poros Perlawanan dari Suriah-Yaman-Irak
Rencana pembangunan tembok raksasa di perbatasan Suriah ini menjadi respon dari apa yang dikabarkan surat kabar Israel, Haaretz pada akhir September kemarin.
Mengutip sumber-sumber yang dekat dengan tentara pendudukan Israel (IDF), Haaretz melaporkan kalau IDF kini diliputi kecemasan atas perluasan perang saat mereka menggempur di dua front, Gaza dan Lebanon.
Sumber itu mengatakan, kecemasan IDF merujuk pada informasi akan datangnya sekitar 40.000 orang milisi dari Suriah, Irak dan Yaman ke Golan yang diduduki.
Baca juga: Datang ke Golan, Panglima Perang Israel: IDF Siap Menyerbu Masuk Lebanon, Hizbullah Bombardir Metula
Saat itu, Hassan Nasrallah, Sekjen Hizbullah, belum menjadi sasaran pembunuhan pasukan Israel.
"Mereka menunggu seruan Nasrallah (Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah untuk berperang," kata sumber itu dikutip Khaberni dari Haaretz, Rabu (25/9/2024).
Adapun Hizbullah diketahui sudah mengirimkan surat permintaan ke Iran agar negara itu ikut bergabung dalam serangan ke Israel.
Namun, Iran menolak dengan alasan waktunya belum tepat.
Sebelumnya, wakil kepala badan media gerakan Ansar Allah Houthi di Yaman, Nasr al-Din Amer, menegaskan kelompoknya mampu mengirim ratusan ribu pejuang ke Lebanon untuk membantu Hizbullah.
Pernyataan itu, menyusul berita yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan kabinet perang Israel menyetujui perluasan perang tidak hanya di Jalur Gaza, tetapi juga di Lebanon untuk melawan Hizbullah.
Nasr al-Din Amer yakin, Hizbullah memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi Israel, namun Houthi memberikan tawaran pasukan jika Hizbullah membutuhkannya.
“Kami yakin dengan kemampuan Hizbullah untuk menyerang pendudukan Israel dengan pukulan yang fatal, dan kami akan berada di sisi mereka dalam konfrontasi apa pun," kata Nasr al-Din Amer, Selasa (17/9/2024).
“Kami siap mengirimkan ratusan ribu pejuang terlatih jika diperlukan, dan kami akan mendukung mereka seperti kami mendukung perlawanan di Palestina karena posisi kami didasarkan pada prinsip-prinsip iman," lanjutnya.
Nasr al-Din Amer juga membanggakan peluncuran rudal balistik baru milik Houthi dari Yaman menuju Tel Aviv pada Minggu (15/9/2024).