Mengapa Israel Serang Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon?
Mengapa Israel Serang Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon? Apakah Israel pernah menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB sebelumnya?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon) atau UNIFIL ditembaki militer Israel dua kali dalam waktu kurang dari 48 jam.
Pasukan Israel berulang kali menembaki menara pengawas di markas besar UNIFIL pada hari Kamis (10/10/2024) , melukai dua anggota pasukan tersebut.
Serangan tersebut melukai dua tentara Indonesia yang tergabung dalam UNIFIL, dikutip dari VOA.
Tentara Zionis kembali menembaki menara pengawas, melukai dua pasukan penjaga perdamaian lainnya sehari setelahnya, Jumat (11/10/2024).
Hampir tidak pernah terdengar negara anggota PBB menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB, jadi seberapa signifikankah insiden ini dalam perang yang sedang berlangsung di Lebanon?
Mengapa Israel Serang Pasukan Penjaga Perdamaian UNIFIL di Lebanon?
Dikutip dari Al Jazeera, PBB mengatakan tank-tank Merkava milik Israel menerobos gerbang pangkalan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan setelah tiga peleton tentara Israel juga melintasi Blue Line pada Kamis (10/10/2024) pagi.
Mereka menembaki menara observasi milik UNIFIL di Naqoura, kota perbatasan kecil di Lebanon selatan tempat UNIFIL berkantor pusat sejak 1978.
Pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada pukul 04:30 waktu setempat, dua tank Merkava tentara Israel menghancurkan gerbang utama mereka dan memasuki posisi tersebut secara paksa saat pasukan penjaga perdamaian sedang tertidur.
Dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia terkena secara tembakan langsung hingga menyebabkan mereka terjatuh.
"Untungnya, kali ini luka-lukanya tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit," demikian bunyi pernyataan PBB yang dikeluarkan pada hari Kamis (10/10/2024).
Baca juga: UNIFIL Diserang, DK PBB Tegaskan Komitmen untuk Melindungi Pasukan Perdamaian di Lebanon
Pernyataan itu menambahkan kalau sehari sebelum serangan, Rabu (9/10/2024), tentara Israel sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera pemantau di markas besar UNIFIL.
Pada hari Jumat (11/10/2024), UNIFIL merilis pernyataan kedua yang menyebutkan dua pasukan penjaga perdamaian lainnya terluka ketika dua ledakan terjadi di dekat menara observasi.
Satu orang dirawat di sebuah rumah sakit di kota Tyre, Lebanon, sementara yang lainnya dirawat di Naqoura.
Serangan Israel dikutuk oleh anggota masyarakat internasional, termasuk Indonesia, Italia, Prancis, Spanyol, Irlandia, Turki, Uni Eropa, dan Kanada.