Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amerika Ultimatum Israel: Perbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza atau Kehilangan Sokongan Militer

Israel diminta mengambil tindakan spesifik dalam waktu 30 hari. Sejauh ini, Biden tetap memberikan dukungan militer meski Israel memblokir bantuan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Amerika Ultimatum Israel: Perbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza atau Kehilangan Sokongan Militer
AFP/-
Warga Palestina yang mengungsi mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza saat mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza dalam waktu satu bulan ke depan.

Jika tidak, Israel akan menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS, kata pejabat AS.

Mengutip Reuters, ini adalah ultimatum terkuat yang dikeluarkan AS sejak perang Israel dengan Hamas dimulai setahun yang lalu.

Pada hari Minggu (13/10/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menulis surat kepada pejabat Israel.

Blinken dan Austin menuntut tindakan yang nyata dari Israel untuk mengatasi situasi yang memburuk di daerah kantong Palestina di tengah serangan Israel yang baru di Gaza utara, kata pejabat AS pada hari Selasa (15/10/2024).

Kegagalan untuk melakukannya dapat berdampak pada kebijakan AS, kata surat tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Israeli News 12.

"Kami khususnya prihatin bahwa tindakan baru-baru ini oleh pemerintah Israel berkontribusi pada percepatan kemerosotan kondisi di Gaza," kata salinan surat yang diunggah oleh reporter Axios di X.

BERITA REKOMENDASI

Surat tersebut mengutip pembatasan yang diberlakukan Israel, termasuk pembatasan impor komersial, penolakan sebagian besar pergerakan kemanusiaan antara Gaza utara dan selatan, dan pembatasan yang membebani dan berlebihan terhadap barang apa saja yang dapat masuk ke Gaza.

Pengungsi Palestina mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza saat mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)
Pengungsi Palestina mengambil jalan pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza saat mereka melewati Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan surat itu tidak dimaksudkan sebagai ancaman, tetapi menegaskan kembali urgensi peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Seorang pejabat Israel di Washington mengatakan surat itu telah diterima dan sedang ditinjau. 

"Israel menanggapi masalah ini dengan serius dan bermaksud untuk membahas masalah yang diangkat dalam surat ini dengan rekan-rekan Amerika kami," kata pejabat itu.

Baca juga: Stok Amunisi Menipis, Israel Batasi Penggunaan Senjata di Medan Perang

Surat tersebut menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari.

Langkah-langkah tersebut di antaranya mengizinkan minimal 350 truk memasuki Gaza per hari, memberlakukan jeda dalam pertempuran untuk memungkinkan pengiriman bantuan, dan mencabut perintah evakuasi bagi warga sipil Palestina jika tidak ada kebutuhan operasional.

"Kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam menerapkan dan mempertahankan langkah-langkah ini dapat berimplikasi pada kebijakan AS dan hukum AS yang relevan," kata surat tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas