Imbas Sanksi UE, Iran Umumkan Pembatalan Semua Penerbangan Maskapai Mereka ke Eropa
Uni Eropa menyatakan bahwa ketiga maskapai asal Iran tersebut berulang kali mengangkut amunisi persenjataan Rusia untuk kepentingan agresi ke Ukraina.
Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa (UE) terkait kerjasama antara Teheran dan Moskow langsung memberikan dampak besar dalam industri penerbangan di Iran.
Hal ini dikemukakan oleh juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO), Jafar Yazarlu pada hari Selasa (15/10/2024).
Akibat sanksi UE, CAO resmi mengumumkan bahwa maskapai negeri mereka membatalkan semua penerbangan ke Eropa.
Dikutip dari IRNA, Yazarlu mengatakan bahwa pembatalan ini terjadi setelah sanksi UE berlaku aktif pada Senin (14/10/2024).
Sanksi yang diberikan UE ini, berlaku pada semua maskapai asal Iran yakni Saha Airlines, Iran Air, dan Mahan Air.
Ia menjelaskan bahwa Iran akan menghentikan penerbangan ke Eropa karena tidak lagi dapat menerima izin untuk mendarat di bandara Eropa.
Selain itu, pembatalan semua penerbangan maskapai asal Iran ke eropa dilakukan untuk mencegah gangguan lebih lanjut bagi penumpang.
Yazarlu juga buka suara terkait nasib penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket maskapai asal Iran untuk terbang ke eropa.
Ia menyatakan, pihak CAO akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memfasilitasi perjalanan penumpang tersebut ke tujuan di Eropa di tengah sanksi yang ada.
Fasilitasi tersebut, termasuk pengalihan penerbangan menggunakan maskapai dari luar Iran untuk perjalanan ke eropa.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada awal pekan ini UE memberlakukan sanksi terhadap wakil menteri pertahanan Iran, anggota senior Pasukan Revolusi paramiliter, dan tiga maskapai asal Iran.
Baca juga: Iran Peringatkan Israel: Jangan Bermain Api dan Bercanda dengan Kami
Sanksi ini diberikan UE karena dugaan pihak-pihak tersebut turut menyuplai drone, misil, dan peralatan lain kepada Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.
Wakil Menteri Pertahanan Seyed Hamzeh Ghalandari adalah salah satu dari tujuh pejabat senior yang kini dilarang bepergian ke Eropa.
Tak hanya larangan pergi ke eropa, aset milik Ghalandari di benua biru juga turut dibekukan.