Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Grebek Markas Bawah Tanah Hizbullah, Klaim Temukan Tumpukan Senjata Canggih Buatan Rusia

Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya telah menemukan tumpukan senjata canggih buatan Rusia di terowongan bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Netanyahu Grebek Markas Bawah Tanah Hizbullah, Klaim Temukan Tumpukan Senjata Canggih Buatan Rusia
X/@idfonline
IDF merilis video pada Selasa (8/10/2024) yang mengklaim menemukan terowongan Hizbullah sepanjang 10 meter yang tembus dari Lebanon ke Israel utara. IDF tidak menunjukkan penampakan di dalam terowongan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pasukannya telah menemukan tumpukan senjata canggih buatan Rusia di terowongan bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan.

Pernyataan tersebut diungkap Netanyahu kepada surat kabar Le Figaro, dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Rabu (16/10/2024).

“Di wilayah ini, Hizbullah telah menggali ratusan terowongan dan tempat persembunyian, di mana kami baru saja menemukan sejumlah senjata Rusia yang canggih," jelas Netanyahu, dilansir dari The Times of Israel.

Penemuan senjata Rusia di markas Hizbullah bertentangan dengan keputusan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006, dimana hanya tentara Lebanon yang diizinkan memiliki senjata di selatan Sungai Litani, wilayah utama negara itu.

Adapun daftar senjata yang ditemukan pasukan pertahanan Israel (IDF) dalam markas Hizbullah di Lebanon di antaranya ada rudal anti-tank buatan Rusia.

Netanyahu tak menjelaskan secara spesifik terkait jenis dan seri dari rudal anti-tank Rusia itu, namun analis meyakini Hizbullah mendapatkan pasokan dari Rusia berupa senjata rudal anti-tank berpemandu laser 9M133 Kornet.

Kornet menjadi salah satu rudal anti-tank buatan Rusia dengan jangkauan terjauh mencapai 5 km yang dilengkapi hulu ledak termobarik anti-tank atau penghancur bunker.

Berita Rekomendasi

Hizbullah juga memiliki 9K115-2 Metis-M, jangkauan efektif 1,5 km, AT-13 dan dapat menembakkan hingga empat peluru per menit.

Tak hanya senjata canggih Rusia, dalam penggeledahan itu IDF juga turut menemukan sejumlah senjata buatan China tersimpan di bunker Hizbullah yang berada di Lebanon sejak negara itu meningkatkan konfliknya dengan Israel.

Baca juga: Video Hizbullah untuk Israel: Kami Akan Ubah Haifa seperti Kiryat Shmona dan Metulla

Israel Blokade Akses di Lebanon Timur

Pasca melakukan penggerebekan, Israel dilaporkan memblokade ketat Lembah Beqaa di Lebanon timur, kata Gubernur Baalbek-Hermel, Bachir Khodr.

"Lembah Beqaa sedang menghadapi blokade brutal – hal ini menjadi jelas setelah serangan terhadap konvoi yang membawa bantuan kemanusiaan," kata Khodr.

Israel berdalih aksi blokade dilakukan untuk membatasi pergerakan Hizbullah yang bersembunyi di wilayah Lebanon.

Namun imbas blokade tersebut pengiriman bantuan kemanusiaan kepada penduduk di wilayah tersebut terhambat.

“Israel tampaknya berupaya menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada penduduk, terbukti kebanyakan bisnis di Beqaa sudah tutup dan banyak orang telah pergi ke bagian lain 
Libanon atau Suriah karena pengeboman," ujar Khodr.

Dalam kesempatan itu Gubernur Khodr  menyatakan khawatir terkait terputusnya semua akses jalan menuju Baalbek dalam beberapa waktu mendatang,

Ini lantaran Lembah Beqaa di Lebanon timur, telah menjadi sasaran pengeboman besar-besaran Israel sejak 23 September, dengan banyak desa hancur hingga 80 persen.

Hizbullah Bentuk Komando Baru

Kendati mendapat serangan bertubi-tubi dari Israel selama tiga minggu terakhir hingga menewaskan komandan tertinggi Hizbullah Hassan Nasrallah, namun hal itu tak membuat Hizbullah mundur dalam menghadapi serangan rudal negara zionis.

Hizbullah diketahui mulai menyiapkan strategi serangan baru, membentuk komando militer baru yang bertugas memimpin serangan roket dan pertempuran darat.

Sejauh ini komando baru tersebut beroperasi secara rahasia dan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang komunikasi atau strukturnya.

Meski demikian Kelompok yang didukung Iran itu mengklaim masih memiliki persediaan senjata yang cukup banyak, termasuk rudal presisi terkuatnya yang belum digunakan.

World Factbook dari Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat mencatat setidaknya Hizbullah memiliki lebih dari 150.000 rudal dan roket.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas