Bagaimana Yahya Sinwar Ditemukan? Pejabat Israel Sebut Kebetulan
Rincian pembunuhan Yahya Sinwar di Gaza selatan terungkap, pejabat Israel sebut prajuritnya tak sengaja bertemu dengan pemimpin Hamas tersebut.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pada tahap itu bahwa Sinwar hanya diidentifikasi sebagai seorang pejuang.
Pasukan Israel lantas memasuki bangunan yang hancur dan menemukannya dengan senjata, jaket antipeluru, serta sejumlah uang.
"Ia mencoba melarikan diri, dan pasukan kami menghabisinya," klaim Laksamana Muda Hagari dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Kematian Yahya Sinwar dipastikan setelah tes DNA dan pemeriksaan lainnya, seperti catatan gigi.
Sementara itu, Pentagon menyatakan bahwa pasukan AS tidak memiliki peran dalam pembunuhan tersebut.
Juru bicara Angkatan Udara, Mayor Jenderal Patrick Ryder, mengatakan: "Ini adalah operasi Israel. Tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung."
Ia menambahkan bahwa AS telah memberikan kontribusi intelijen yang berkaitan dengan pemulihan sandera serta pelacakan dan penentuan lokasi para pemimpin Hamas.
"Jadi, tentu saja hal itu secara umum memberikan kontribusi terhadap gambaran tersebut."
Hidup tanpa telepon
Pada bulan-bulan terakhir hidupnya, Sinwar diyakini berhenti menggunakan telepon dan peralatan komunikasi lainnya yang mungkin memungkinkan intelijen Israel melacaknya.
Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan luas yang digali Hamas di bawah Gaza selama dua dekade terakhir.
Namun selama perang, banyak terowongan yang ditemukan Israel.
Baca juga: ICC Akan Cabut Dakwaan Kejahatan Perang jika Yahya Sinwar Dipastikan Meninggal
Kepala militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan perburuan Israel terhadap Sinwar telah mendorongnya bertindak seperti buronan, menyebabkan dia berpindah lokasi beberapa kali.
Analis: Kematian Sinwar bukan 'pembukaan' bagi perundingan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza
Hassan Mneimneh, seorang analis politik di Middle East Institute, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemikiran Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah kematian Yahya Sinwar, didasarkan pada asumsi yang salah.
"Itu didasarkan pada premis yang salah bahwa Hamas dan Sinwar-lah yang menghalangi tercapainya kesepakatan," kata Mneimneh kepada Al Jazeera.