Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil 8 Calon Pengganti Yahya Sinwar, Muhammad Al-Sanwar, Mahmoud Al-Zahar, hingga Rawhi Mushtaha

Berikut ini delapan profil sosok yang diprediksi bakal gantikan posisi Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Profil 8 Calon Pengganti Yahya Sinwar, Muhammad Al-Sanwar, Mahmoud Al-Zahar, hingga Rawhi Mushtaha
dok.
IDF berupaya menghasut warga Palestina lewat sayembara bagi siapa saja yang bisa memberi tahun bos baru Hamas, Yahya Sinwar. - Berikut ini delapan profil sosok yang diprediksi bakal gantikan posisi Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Hamas. Ini profil dari Muhammad Al-Deif, Marwan Issa, Muhammad Al-Sanwar, Khalil Al-Hayya, Khaled Mishal, Mahmoud Al-Zahar, Muhammad Syabana, Rawhi Mushtaha, 

Issa disebut sebagai “Manusia Bayangan” karena kemampuannya menghindari kendali Israel, yang dikenal sebagai tangan kanan Deif dan orang kedua di Brigade Al-Qassam.

3. Muhammad Al-Sanwar

Muhammad al-Sinwar adalah saudara laki-laki Yahya al-Sinwar.

Muhammad Al-Sanwar merupakan salah satu komandan tertua dan paling terkemuka di Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas.

Ia jarang tampil di depan umum.

Peran sentralnya dalam memimpin operasi militer menjadikannya tokoh penting dalam gerakan tersebut.

Dia bergabung dengan Brigade Al-Qassam sejak awal berdirinya pada tahun 1991 di Gaza, di mana dia menjadi anggota Staf Umum.

4. Khalil Al-Hayya

Wakil Yahya Al-Sinwar dan pemimpin terkemuka gerakan Hamas Khalil Al-Hayya adalah salah satu tokoh yang muncul dalam aksi politik dan militer dalam gerakan tersebut.

Berita Rekomendasi

Dia baru-baru ini memimpin pembicaraan tidak langsung dengan Israel mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, dan dianggap sebagai tokoh sentral dalam negosiasi sensitif tersebut.

Al-Hayya selamat dari beberapa upaya pembunuhan Israel, terutama yang menargetkan rumahnya pada tahun 2007, yang mengakibatkan terbunuhnya sejumlah anggota keluarganya.

Pada tahun 2014 putra sulungnya terbunuh dalam serangan Israel lainnya.

Ada laporan bahwa dia bersama Ismail Haniyeh di sebuah gedung di ibu kota Iran, Teheran, selama serangan Israel, namun Al-Hayya tidak berada di apartemen yang menjadi sasaran pada saat serangan itu terjadi.

Al-Hayya, yang menyandang gelar doktor dalam ilmu Sunnah dan Hadits, telah terlibat dalam gerakan Islam sejak masa mudanya di bawah pengaruh pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.

Ia memainkan peran penting dalam organisasi dan keamanan di Jalur Gaza antara tahun 1984 dan 1986, di mana ia berkontribusi dalam melindungi masyarakat Palestina dari infiltrasi Zionis

Ia juga berpartisipasi dalam Intifada Palestina pertama pada tahun 1987, dan merupakan bagian dari kelompok yang kemudian mendirikan gerakan Hamas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas