Otoritas Rusia Berhasil Menahan 18 Tentara Korea Utara yang Dilaporkan Meninggalkan Posnya di Kursk
18 tentara Korea Utara yang dikirim untuk membantu perang Rusia-Ukraina dilaporkan "kabur", tapi kini mereka telah ditemukan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 2.600 tentara akan dikerahkan ke Oblast Kursk Rusia.
Kursk merupakan wilayah di mana Ukraina memulai serangan lintas batas pada bulan Agustus lalu dan masih menguasai sebagian besar wilayah tersebut.
Budanov mengatakan bahwa hampir 11.000 tentara Korea Utara berada di Rusia dan akan "siap bertempur" di Ukraina pada 1 November.
Video tentara Korea Utara itu diklaim diambil di kamp militer Sergeevsky di Timur Jauh Rusia, dekat Korea Utara.
Rekaman itu memperlihatkan beberapa pria berseragam militer berdiri antri untuk mendapatkan peralatan.
Namun, tidak disebutkan kapan video itu diambil.
Hanya disebutkan bahwa video itu diambil pada bulan Oktober.
Sementara itu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengatakan bahwa mereka melihat Korea Utara memindahkan pasukan khusus mereka ke Rusia timur antara tanggal 8 dan 13 Oktober.
Korea Utara sebelumnya telah mengirim senjata, termasuk rudal jarak pendek dan amunisi artileri, ke Rusia selama konflik, dilansir Business Insider.
Tetapi baru kali ini Korea Utara mengirimkan pasukannya.
Citra satelit yang diambil minggu ini dan dipublikasikan oleh NIS, dikatakan memperlihatkan ratusan tentara Korea Utara di dua pangkalan di Rusia.
Baca juga: NIS: Prajurit Korea Utara Dikirim ke Rusia, Menyamar sebagai Tentara Rusia, Diberi Identitas Palsu
Korea Selatan mengatakan bahwa para tentara tersebut dilengkapi dengan seragam dan senjata militer Rusia dan juga diberi tanda pengenal palsu yang menyatakan bahwa mereka adalah penduduk Siberia.
NIS mengatakan tujuan penyamaran tentara Korea Utara adalah untuk menutupi penugasan mereka.
Karena jika pasukan Korea Utara dipastikan bertempur di Ukraina, itu akan menandai keterlibatan besar pertama negara itu dalam konflik sejak Perang Korea tahun 1950-an.
Di sisi lain, Rusia membantah klaim bahwa pasukan Korea Utara bertempur membantu Rusia melawan Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)