Begini Situasi Rapat Para Pentolan Israel Seusai Serangan Drone Hizbullah ke Rumah Netanyahu
Situasi rapat digambarkan penuh kemarahan. Netanyahu menyebut militer Israel lemah karena membiarkan drone Hizbullah menyasar rumahnya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Begini Situasi Rapat Para Pentolan Israel Seusai Hizbullah Kirim Drone Serbu ke Rumah Netanyahu
TRIBUNNEWS.COM - Medis Ibrani, Hebrew Channel 13 membocorkan transkrip pertemuan yang membahas upaya pembunuhan baru-baru ini terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Rapat itu dilaporkan juga membahas opsi pembalasan atas serangan pesawat nirawak (UAV/drone) yang diluncurkan gerakan Hizbullah dari Lebanon ke kediaman Netanyahu.
Baca juga: Ledakan Guncang Caesarea, Drone dari Lebanon Menargetkan Rumah Netanyahu
Situasi rapat digambarkan penuh kemarahan.
"Beberapa menteri, yang dipimpin oleh Netanyahu, menghadiri pertemuan itu, dan mengkritik para perwira senior militer Israel atas apa yang mereka gambarkan sebagai reaksi lemah menyusul serangan pesawat tak berawak Hizbullah di kediaman Netanyahu tersebut," bunyi laporan tersebut dilansir RNTV, Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Sensor Militer Dicabut, Begini Penampakan Kerusakan Rumah Netanyahu yang Dibom Drone Hizbullah
Pada awal pertemuan, Netanyahu mengatakan kalau pembahasan rapat adalah tentang bagaimana "melintasi garis merah terang”, merujuk pada situasi eskalasi Israel di berbagai front.
Netanyhu kemudian meminta para peserta rapat mengeluarkan ide-ide mereka tentang bagaimana masalah ini diatasi dengan berbagai pendekatan.
Menteri Transportasi Israel Miri Regev mengatakan “kita perlu menyerang Iran secara langsung”.
Israel sebelumnya sudah menuduh Iran sebagai dalang penyerangan drone ke rumah Netanyahu.
Baca juga: Media Israel: Iran Mencoba Membunuh Netanyahu, Seluruh Tokoh Zionis Berstatus Waspada
Sementara Menteri Pertanian Israel, Avi Dichter dan Menteri Kehakiman Yariv Levin mengatakan kalau Israel perlu “memukul pemimpin politik di Lebanon” sebagai respons pembalasan.
Rapat juga membahas soal kelemahan sistem pertahanan udara Israel yang rentan ditembus. Disebutkan, dalam sebulan terakhir, berbagai objek mulai dari drone hingga rudal yang diluncurkan poros perlawanan bisa menembus wilayah udara Israel.
Menanggapi kritik, Kepala Staf Militer Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan: “Kami berhasil menggagalkan banyak UAV, kami telah memperkuat kemampuan kami dan kami terus belajar dan meningkatkan.”
“Ada reaksi,” kata Halevi, menyebut kalau Israel membalas serangan-serangan tersebut termasuk serangan oleh Hizbullah.
Halevi menambahkan, “Kami (IDF) mencapai target penting di Beirut pada malam hari, di jantung Da’ahia.”