Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: Drone ke Rumah Netanyahu Bukti Kalau Serangan ke Markas Brigade Golani Bukan Kebetulan

Hizbullah terbukti secara presisi menargetkan sasaran penting Israel mulai dari pangkalan Brigade Golani hingga rumah Netanyahu

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: Drone ke Rumah Netanyahu Bukti Kalau Serangan ke Markas Brigade Golani Bukan Kebetulan
Kolase Tribunnews
Roket Katyusha hantam lokasi pelatihan Brigade Golani. 

Media Israel: Drone ke Rumah Netanyahu Bukti Kalau Serangan ke Markas Brigade Golani Bukan Kebetulan

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel, KAN melaporkan dampak serangan kelompok Hizbullah Lebanon yang menargetkan rumah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan drone bermuatan bom beberapa hari lalu.

Dalam laporannya, media Israel tersebut juga menyinggung soal kelemahan sistem intelijen Israel dengan mengaitkannya dengan peringatan yang dikeluarkan oleh Shin Bet pada malam tanggal 7 Oktober 2023, mengenai kemungkinan serangan Gerakan Perlawanan Hamas saat itu.

Baca juga: Begini Situasi Rapat Para Pentolan Israel Seusai Serangan Drone Hizbullah ke Rumah Netanyahu

Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan

Zvika Haimovich – mantan komandan pertahanan udara Israel – mengatakan kalau serangan drone ke rumah Netanyahu menegaskan kalau serangan terhadap pangkalan pelatihan Brigade Golani bukanlah suatu kebetulan seperti yang diperkirakan sejumlah pihak.

Dia menambahkan kalau pangkalan itu termasuk di antara target yang sebelumnya diidentifikasi oleh Hizbullah.

Dalam serangan Hizbullah ke markas Brigade Golani tersebut, sejumlah tentara Israel dilaporkan tewas.

Ini menjadi indikasi kalau Hizbullah melakukan pola serangan terencana dan terstruktur.

Baca juga: Dua Serangan Mematikan Hizbullah ke Israel dalam Sehari, Kepala IDF: Sulit dan Menyakitkan

Berita Rekomendasi

Gili Cohen, koresponden urusan politik untuk saluran Kan, juga mengatakan kalau penargetan rumah Netanyahu mendorong para pejabat Israel meminta pengetatan pembalasan Israel terhadap serangan rudal yang diluncurkan baru-baru ini oleh Iran.

Menurut Cohen, "keyakinan umum adalah bahwa Iran akan menanggapi pembalasan Israel dan oleh karena itu terdapat kewaspadaan pertahanan yang luas."

Warga Gaza menaiki tank Merkava Israel saat milisi perlawanan Palestina menggelar Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 ke wilayah pendudukan Israel.
Warga Gaza menaiki tank Merkava Israel saat milisi perlawanan Palestina menggelar Operasi Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 ke wilayah pendudukan Israel. (tangkap layar)

Shin Bet Sudah Keluarkan Peringatan Serangan Banjir Al-Aqsa

Adapun Suleiman Maswad, koresponden urusan politik saluran Kan, menyampaikan apa yang disebutnya sebagai peringatan yang dikeluarkan oleh Shin Bet pada pukul 02:58 pagi tanggal 7 Oktober 2023, dengan klasifikasi “sangat rahasia”.

Menurut dokumen yang diterbitkan oleh Maswad, Shin Bet memperingatkan adanya pemantauan aktivitas di beberapa brigade gerakan Hamas tanpa merinci sifatnya, namun mengindikasikan pemantauan adanya pertemuan yang tidak biasa dan data lain yang mengindikasikan adanya serangan besar. 

Maswad mengatakan kalau semua dinas keamanan Israel menerima peringatan ini, namun polisi Israel menyangkal mengetahuinya.

Senada, koresponden Channel 12 Israel, Omri Minev mengatakan Dewan Keamanan Nasional dan polisi tidak berbuat apa-apa atas peringatan tersebut, apalagi mengamankan konser “Nova” yang berlangsung hingga subuh hari itu.

Minev mengatakan kalau pengungkapan informasi ini setahun setelah serangan itu membuat seruan untuk membentuk komite investigasi, untuk mencari tahu siapa yang menerima informasi ini tetapi tidak melakukan apa pun.

Menanggapi kebocoran ini, pemimpin oposisi dari Partai State Camp, Benny Gantz mengatakan bahwa banyak informasi yang keluar dari waktu ke waktu di studio berita, menekankan kalau satu-satunya prosedur yang benar adalah membentuk komite investigasi.

Gantz mengatakan, pembentukan komite investigasi menjadi perlu saat ini karena pembentukannya memerlukan waktu untuk mulai bekerja, dan menekankan bahwa dialah yang akan menjadi orang pertama yang hadir di hadapan komite tersebut.

 

(oln/khbrn/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas