Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel yang Sebut 6 Jurnalisnya Anggota Hamas atau PIJ

Israel sebut wartawan Al Jazeera sebagai militan Gaza, jaringan itu kecam dan menyebutnya sebagai 'tuduhan tak berdasar'.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel yang Sebut 6 Jurnalisnya Anggota Hamas atau PIJ
dok. Al Jazeera Media Network
Kantor pusat stasiun televisi berita Al Jazeera di Doha, ibu kota Qatar. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel menuduh 6 wartawan Al Jazeera yang meliput di Gaza sebagai anggota kelompok militan Hamas atau Jihad Islam (PIJ).

Tuduhan itu pun langsung dibantah oleh Al Jazeera, yang menyebut tuduhan Israel tersebut hanyalah upaya untuk membungkam wartawan.

"Al Jazeera mengutuk tuduhan Israel terhadap wartawannya di Gaza dan memperingatkan agar hal ini tidak dijadikan pembenaran untuk menargetkan mereka," kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (24/10/2024).

Sebelumnya, pada hari Rabu, militer Israel menerbitkan dokumen yang mereka klaim membuktikan bahwa keenam jurnalis itu memiliki afiliasi militer dengan Hamas dan PIJ.

Militer Israel mengatakan dokumen-dokumen tersebut berisi daftar rincian personel Hamas dan PIJ, gaji, kursus pelatihan militan, direktori telepon, dan laporan cedera.

"Dokumen-dokumen ini berfungsi sebagai bukti integrasi Hamas dalam jaringan media Al Jazeera Qatar," kata pihak militer.

Program Timur Tengah Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan lewat postingan di X bahwa tuduhan tersebut merupakan pencemaran nama baik jurnalis Palestina dengan label 'teroris' yang tidak berdasar.

Berita Rekomendasi

Israel telah lama menuduh Al Jazeera sebagai corong Hamas.

Israel mengklaim enam wartawan Al-Jazeera adalah bagain dari Hamas dan PIJ dan melabeli mereka dengan status teroris.
Israel mengklaim enam wartawan Al-Jazeera adalah bagain dari Hamas dan PIJ dan melabeli mereka dengan status teroris. (rntv/tangkap layar)

Selama setahun terakhir, otoritas Israel telah menggerebek kantor Al Jazeera, menyita peralatan mereka, serta memerintahkan media tersebut untuk menutup operasinya karena alasan keamanan.

Al Jazeera mengatakan tindakan Israel tersebut adalah tindakan kriminal, kejam, dan tidak bertanggung jawab.

Selain itu, tuduhan terbaru tersebut merupakan bagian dari pola permusuhan yang lebih luas terhadap Al Jazeera.

Baca juga: Modal Dokumen Abal-abal, Israel Labeli Enam Wartawan Al-Jazeera Sebagai Teroris Hamas dan PIJ

Al Jazeera menegaskan bahwa mereka tidak berafiliasi dengan kelompok militan dan menuduh pasukan Israel sengaja membunuh beberapa jurnalisnya dalam perang Gaza, termasuk Samer Abu Daqqa dan Hamza Al Dahdouh.

Qatar mendirikan Al Jazeera pada tahun 1996.

Bersama Mesir dan Amerika Serikat, Qatar telah memediasi perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, meskipun pembicaraan tersebut telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan.

Ratusan Jurnalis Terbunuh selama Perang di Gaza

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas