Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel yang Sebut 6 Jurnalisnya Anggota Hamas atau PIJ

Israel sebut wartawan Al Jazeera sebagai militan Gaza, jaringan itu kecam dan menyebutnya sebagai 'tuduhan tak berdasar'.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel yang Sebut 6 Jurnalisnya Anggota Hamas atau PIJ
dok. Al Jazeera Media Network
Kantor pusat stasiun televisi berita Al Jazeera di Doha, ibu kota Qatar. 

Menurut investigasi Committee to Protect Journalists (CPJ), hingga 23 Oktober 2024, setidaknya 128 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara puluhan ribu orang yang tewas di Gaza, Tepi Barat, Israel, dan Lebanon sejak perang dimulai.

Hal ini menjadikan perang Gaza sebagai periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada tahun 1992.

Para jurnalis di Gaza menghadapi risiko yang sangat tinggi saat mereka mencoba meliput konflik tersebut, termasuk serangan udara Israel yang dahsyat, kelaparan, pengungsian 90 persen penduduk Gaza, dan penghancuran 80?ngunannya.

CPJ sedang menyelidiki lebih dari 130 kasus tambahan yang berpotensi mengakibatkan pembunuhan, penangkapan, dan cedera, tetapi banyak yang sulit didokumentasikan di tengah kondisi yang sulit ini.

Jurnalis adalah warga sipil dan dilindungi oleh Hukum Internasional.

Menargetkan warga sipil secara sengaja merupakan kejahatan perang.

Israel mengakui pasukannya membunuh jurnalis Al-Jazeera, Ismail al-Ghoul, dengan serangan udara di Kota Gaza pada Rabu (31/7/2024), setelah menuduhnya sebagai anggota Hamas. Ismail al-Ghoul tewas bersama juru kamera, Rami al-Rifi, setelah Israel menyerang mobil yang mereka kendarai.
Israel mengakui pasukannya membunuh jurnalis Al-Jazeera, Ismail al-Ghoul, dengan serangan udara di Kota Gaza pada Rabu (31/7/2024), setelah menuduhnya sebagai anggota Hamas. Ismail al-Ghoul tewas bersama juru kamera, Rami al-Rifi, setelah Israel menyerang mobil yang mereka kendarai. (X)

Pada bulan Mei, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan bahwa mereka sedang mengajukan permohonan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Hamas dan Israel atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, CPJ telah menetapkan bahwa sedikitnya 5 jurnalis menjadi sasaran langsung oleh pasukan Israel dalam pembunuhan yang CPJ klasifikasikan sebagai pembunuhan.

Mereka adalah Issam Abdallah, Hamza Al Dahdouh, Mustafa Thuraya, Ismail Al Ghoul, dan Rami Al Refee.

CPJ masih meneliti rincian untuk konfirmasi setidaknya dalam 10 kasus lain yang mengindikasikan kemungkinan penargetan.

Dua jurnalis lainnya tewas dan tiga lainnya luka-luka di Gaza sekitar peringatan satu tahun perang pada 7 Oktober.

Baca juga: Aksi Penggerebekan IDF di Kantor Al Jazeera Tuai Kecaman dari Kelompok Pers

Hal ini mendorong CPJ untuk memperbarui seruannya untuk mengakhiri impunitas dalam serangan Israel terhadap jurnalis.

Menurut data CPJ, hingga 23 Oktober 2024:

  • 128 jurnalis dan pekerja media dipastikan tewas: 123 di antaranya adalah warga Palestina, 2 warga Israel, dan 3 warga Lebanon
  • 41 jurnalis dilaporkan luka-luka
  • 2 jurnalis dilaporkan hilang
  • 69 jurnalis dilaporkan ditangkap
  • Ada pula beberapa serangan, ancaman, serangan siber, penyensoran, dan pembunuhan anggota keluarga jurnalis

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas