Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Timur Tengah Terus Memanas, Putin Beri Peringatan Keras: Kerusakan Besar Telah Terjadi

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan peringatan keras soal kondisi makin memanasnya konflik di Timur Tengah.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Konflik Timur Tengah Terus Memanas, Putin Beri Peringatan Keras: Kerusakan Besar Telah Terjadi
RIA Novosti
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berjabat tangan dengan Vladimir Putin dalam sebuah pertemuan di Novo-Ogaryovo, Moscow, 13 Agustus 2024. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan peringatan keras soal kondisi makin memanasnya konflik di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Vladimir Putin, Presiden Rusia memberikan peringatan keras terkait kondisi konflik di Timur Tengah yang semakin memanas.

Hal itu dikatakan Putin pada pertemuan puncak BRICS Plus di Rusia pada hari Kamis (24/10/2024).

Putin mengemukakan bahwa pertempuran di Gaza yang dimulai setahun yang lalu dan kini telah menyebar ke Lebanon, dan negara-negara lain di kawasan tersebut juga telah terkena dampaknya.

"Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran telah meningkat tajam. Semua ini menyerupai reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh," kata Putin.

Presiden Rusia juga menyuarakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa situasi tersebut memburuk dengan cepat, dengan jumlah pengungsi dan warga Palestina yang mengungsi secara internal telah melampaui 1,5 juta orang.

“Kerusakan besar telah terjadi pada infrastruktur dan bangunan perumahan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sosial, dan kehancuran terus berlanjut,” katanya lagi, mengutip Palestine Chronicle, Jumat (25/10/2024).

Diketahui, Rusia, meskipun memiliki permasalahan negara tersendiri, telah terlibat aktif dalam upaya penyelesaian konflik sejak awal eskalasi, bersama anggota BRICS dan mitra lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Tugas yang mendesak, tentu saja, adalah meluncurkan proses politik yang komprehensif untuk menyelesaikan masalah Timur Tengah secara menyeluruh. Kekerasan harus dihentikan, bantuan vital diberikan kepada para korban, dan penderitaan mereka harus diringankan," tegasnya.

Pemimpin Rusia itu menegaskan kembali posisi Moskow mengenai solusi dua negara, dengan menekankan bahwa penyelesaian harus dicapai berdasarkan landasan hukum internasional yang diakui secara umum.

Dan yang secara langsung mengatur pembentukan negara Palestina merdeka yang dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

“Mengoreksi ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina dapat menjamin perdamaian di Timur Tengah,” ujarnya.

Baca juga: Israel Bunuh 3 Jurnalis saat Tidur usai Luncurkan Drone ke Kompleks Wartawan di Hasbaya Lebanon

"Sampai masalah ini terselesaikan, lingkaran setan kekerasan tidak akan terputus. Masyarakat akan terus hidup dalam suasana krisis permanen, dengan kekerasan skala besar yang tak terelakkan," imbuh Putin.


Putin juga menekankan bahwa penerapan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB dan resolusi Majelis Umum sangat penting untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina.

BRICS Kecam Israel

Pertemuan BRICS dimulai di Rusia pada hari Rabu (23/10/2024) di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza dan meningkatnya kekhawatiran mengenai eskalasi regional dalam konflik yang dibahas secara luas.

Pertemuan BRICS mengadopsi deklarasi bersama yang menyatakan kekhawatiran mendalam atas serangan militer Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang telah menyebabkan pembunuhan massal dan menyerukan gencatan senjata segera dan menyeluruh.

"Kami tegaskan kembali keprihatinan mendalam kami atas memburuknya situasi dan krisis kemanusiaan di Wilayah Palestina yang Diduduki, khususnya eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai akibat dari serangan militer Israel, yang mengakibatkan pembunuhan massal dan cedera warga sipil, pengungsian paksa, dan kerusakan luas pada infrastruktur sipil," demikian pernyataan deklarasi BRICS tersebut.

"Kami menyatakan kekhawatiran atas situasi di Lebanon Selatan. Kami mengutuk hilangnya nyawa warga sipil dan kerusakan besar pada infrastruktur sipil akibat serangan Israel di wilayah permukiman di Lebanon dan menyerukan penghentian segera aksi militer," tambahnya.

BRICS juga mengutuk serangan Israel terhadap operasi kemanusiaan, infrastruktur, personel dan titik distribusi.

Deklarasi yang diterbitkan oleh Kremlin tersebut menyerukan penerapan penuh resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan dan menyambut upaya Mesir dan Qatar, serta upaya regional dan internasional lainnya, untuk mencapai gencatan senjata segera dan mempercepat bantuan kemanusiaan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas