Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Korea Selatan Sangat Khawatir Korea Utara Terlibat dalam Perang Rusia-Ukraina?

Berita bahwa pasukan Korea Utara bergabung dengan Rusia di medan perang di Ukraina, menimbulkan kekhawatiran besar di Seoul.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mengapa Korea Selatan Sangat Khawatir Korea Utara Terlibat dalam Perang Rusia-Ukraina?
KCNA/KSAT
Kolase foto Kim Jong Un dan Yoon Suk Yeol 

"Meskipun demikian, ini adalah perkembangan peristiwa yang luar biasa, mengingat bahkan tetangga Ukraina, Belarus, tidak ikut serta dalam peran tempur langsung."

Perang Proksi

Tujuh dekade setelah konflik tiga tahun antara Korea Selatan dan Korea Utara berakhir dengan gencatan senjata, keduanya kini terlibat dalam perang proksi di Eropa, menurut Ramon Pacheco Pardo, profesor hubungan internasional di King's College London.

"Korea Selatan secara tidak langsung telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina dengan mengisi ulang peluru artileri yang dijualnya kepada sekutu Kyiv, yang kemudian dikirim ke Ukraina, sementara Korea Utara secara langsung memasok Rusia," ujar Pardo.

"Dan baik Korea Selatan maupun Korea Utara memperoleh informasi berharga dari perang tersebut."

"Jika Seoul secara langsung mentransfer senjata mematikan ke Kyiv, ini hanya akan menegaskan bahwa kedua Korea terlibat dalam perang proksi."

Kesepakatan Rusia-Korea Utara

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berfoto bersama
Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berfoto bersama (RIA Novosti)

Dilansir Reuters, Vladimir Putin menandatangani perjanjian dengan Kim Jong Un pada bulan Juni lalu.

Perjanjian itu mencakup kesepakatan saling membantu dalam "mengusir agresi eksternal."

BERITA REKOMENDASI

Para analis mengatakan Korea Utara dapat memperoleh keuntungan dari penyediaan senjata dan pasukan yang memperoleh pengalaman dan wawasan dari operasi di medan perang.

Korea Utara, yang dikenai sanksi berat karena program senjata nuklirnya, juga tampaknya memperoleh impor minyak dan produk lain dalam jumlah besar dari Rusia, menurut badan intelijen asing dan citra satelit komersial yang diteliti oleh para analis.

Sebuah laporan oleh lembaga pemikir yang berafiliasi dengan badan intelijen Korea Selatan, memperkirakan bahwa Korea Utara yang kekurangan uang, memperoleh sekitar $540 juta tahun lalu dari penjualan senjata ke Rusia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas