Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Sri Lanka Marah kepada Warga Israel, Pemerintah Israel Desak Warganya Tinggalkan Sri Lanka

Banyaknya orang-orang Israel di Sri Lanka membuat warga lokal Sri Lanka merasa terancam. Sebagian dari mereka marah terhadap keberadaan orang Israel.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Warga Sri Lanka Marah kepada Warga Israel, Pemerintah Israel Desak Warganya Tinggalkan Sri Lanka
Ishara S. KODIKARA / AFP
Aktivis Sri Lanka bentrok dengan polisi saat mereka berdemonstrasi untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan warga Palestina, di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kolombo pada 24 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang bermarkas di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang dideklarasikan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. 

Israel telah menyatakan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi erat dengan otoritas Sri Lanka.

Kedutaan Besar AS di Sri Lanka sebelumnya telah memperingatkan warganya tentang potensi ancaman terhadap wisatawan asal Israel di destinasi selancar populer, yang menyebabkan kepolisian negara kepulauan itu berjanji akan meningkatkan tindakan keamanan bagi wisatawan.

Kedutaan Besar tersebut menyatakan bahwa mereka telah "menerima informasi kredibel yang memperingatkan adanya serangan yang menargetkan lokasi wisata populer" di wilayah timur Teluk Arugam.


Aktivitas ilegal pemukim Israel meningkat di Sri Lanka

Protes warga Sri Lanka ini terjadi tak lama setelah kekhawatiran yang dikemukakan oleh mantan Walikota Weligama dan anggota Samagi Jana Balawegaya (SJB) Rehan Jayawickrema tentang potensi ancaman terhadap Sri Lanka akibat meningkatnya jumlah wisatawan Israel di Teluk Arugam.

Mengomentari travel warning yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS mengenai potensi ancaman terhadap warga negaranya di Teluk Arugam, Jayawickrema mengatakan bahwa Sri Lanka kini sedang menghadapi ancaman keamanan serius, yang dapat membahayakan upaya pemulihan pariwisata negara tersebut.

Dalam posting-annya di X, Jayawickrema menyatakan bahwa aktivitas ilegal sejumlah pemilik bisnis Israel telah berlangsung terlalu lama. 

Ia menambahkan bahwa meskipun ada banyak seruan kepada berbagai pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan memastikan permainan yang adil, permintaan ini telah diabaikan.

Berita Rekomendasi

Rehan Jayawickrema mendesak pihak berwenang untuk segera menangani situasi ini, dengan menyatakan, "Jika peringatan ini terus diabaikan, dampaknya bagi Sri Lanka bisa lebih parah daripada yang kita perkirakan."

Ia lebih lanjut mencatat bahwa saat musim Teluk Arugam berakhir dan musim Selatan dimulai, keberadaan penghalang jalan yang berat di Weligama telah menimbulkan rasa takut di kalangan wisatawan, mengaburkan rasa aman mereka.

"Bagi orang Israel yang memicu ketidakstabilan ini, izinkan saya tegaskan satu hal: Anda tidak dapat menduduki tanah kami secara paksa dan ilegal seperti yang telah Anda lakukan di tempat lain". 

"Anda tidak dapat melakukan praktik bisnis ilegal dan merusak peluang bagi orang lain. Meskipun kami telah menyambut Anda di pulau yang indah ini, ini bukan negara Anda, dan Anda harus menghormati hukum di negeri ini," tambahnya.


AS dan Israel Keluarkan Peringatan Keamanan

Amerika Serikat maupun Israel mengeluarkan peringatan keamanan pada hari Rabu yang memperingatkan potensi serangan terhadap lokasi wisata di wilayah pesisir Sri Lanka.

Peringatan Kedutaan Besar AS   menyatakan bahwa mereka telah menerima “informasi kredibel yang memperingatkan adanya serangan yang menargetkan warga Israel yang berada di lokasi wisata populer di wilayah Teluk Arugam.”

"Karena risiko serius yang ditimbulkan oleh ancaman ini, Kedutaan Besar memberlakukan pembatasan perjalanan bagi personel Kedutaan Besar untuk Arugam Bay yang berlaku segera dan hingga pemberitahuan lebih lanjut," katanya, seraya mencatat bahwa warga negara AS "sangat didesak untuk menghindari wilayah Arugam Bay hingga pemberitahuan lebih lanjut."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas