Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayatollah Ali Khamenei Meminta Militer Iran untuk Siap Perang Lawan Israel, tapi dengan Syarat Ini

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei telah meminta militernya, untuk bersiap berperang melawan Israel, tetapi hanya dengan syarat ini.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Ayatollah Ali Khamenei Meminta Militer Iran untuk Siap Perang Lawan Israel, tapi dengan Syarat Ini
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei 

"Sama seperti sistem antirudal Arrow yang tidak berfungsi selama Operasi True Promise 2 (serangan rudal 1 Oktober), sistem THAAD juga tidak akan berfungsi," kata kepala IRGC Hossein Salami seperti dikutip kantor berita pemerintah Rusia TASS.

"Jangan mengandalkan THAAD, kemampuan mereka terbatas," tambahnya. 

THAAD, atau Terminal High Altitude Area Defense System, merupakan bagian penting dari sistem pertahanan udara berlapis milik militer AS dan melengkapi sistem pertahanan antirudal Israel yang sudah tangguh.

Saat ini, Iran sedang bersiap menghadapi serangan Israel.

Pada 1 Oktober lalu, Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke wilayah pendudukan Israel.

Iran mengatakan serangan 1 Oktober itu merupakan balasan atas serangan Israel di Lebanon yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan pemimpin lainnya, serta pembunuhan pemimpin politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Dokumen Potensi Serangan Israel Bocor

Baru-baru ini, dua dokumen intelijen AS bocor, yang memperlihatkan rencana serangan Israel terhadap Iran.

Berita Rekomendasi

Dilansir CBS News, dokumen yang bocor tersebut mengungkapkan bahwa Israel masih memindahkan aset militernya ke suatu lokasi, sebagai persiapan melancarkan serangan militer terhadap Iran.

Dokumen-dokumen ini dapat dibagikan dalam jaringan "Five Eyes," yaitu aliansi negara-negara yang meliputi AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.

Dokumen-dokumen tersebut awalnya diunggah ke saluran Telegram bernama Middle East Spectator sesaat sebelum pukul 6 sore ET pada Kamis (17/10/2024).

Dokumen yang ditandai sebagai "sangat rahasia" tersebut pertama kali dilaporkan pada Sabtu (19/10/2024) oleh CNN dan Axios.

Baca juga: Siapa yang Bocorkan Dokumen Rahasia AS tentang Potensi Rencana Serangan Israel terhadap Iran?

Ketua DPR AS, Mike Johnson, mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

Gedung Putih menolak berkomentar mengenai kebocoran dokumen tersebut, meskipun Johnson telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Isi Dokumen

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas