Iran Bersumpah akan Membalas Agresi Israel, AS: Kami Tak Ikut-ikutan
Sumpah ini terjadi setelah Israel mengumumkan pada Sabtu pagi kalau militernya melakukan "serangan tepat" terhadap "target militer" di Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Iran Bersumpah akan Membalas Israel, AS: Kami Tak Ikut-ikut
TRIBUNNEWS.COM - Iran siap membalas " agresi " Israel, kata kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim pada Sabtu (26/10/2024), mengutip sumber.
"Tidak diragukan lagi bahwa Israel akan menerima respons yang tepat terhadap tindakan apa pun yang diambilnya," sumber tersebut dikutip.
Baca juga: Siap-siap, Israel Segera Serang Iran di Akhir Pekan, IRGC: THAAD Tak Akan Bisa Lindungi Tel Aviv
Hal ini terjadi setelah Israel mengumumkan pada Sabtu pagi kalau militernya melakukan "serangan tepat" terhadap "target militer" di Iran, sementara ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran.
Media Iran melaporkan suara lima ledakan baru di Teheran, saat Israel memulai gelombang serangan kedua terhadap negara itu.
Baca juga: AU Iran: Serangan Israel Bisa Ditangkis, Sasar Markas Militer di Teheran, Khuzestan, dan Ilam
Tasnim mengonfirmasi kalau sistem pertahanan udara di Teheran pusat telah diaktifkan sebagai respons terhadap serangan yang meningkat.
Sementara itu, Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengumumkan bahwa penerbangan di semua rute telah dibatalkan "sampai pemberitahuan lebih lanjut."
AS Mengaku Tidak Terlibat
AS mengatakan kalau Israel "melakukan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober."
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan tentang serangan tersebut.
"AS telah diberitahu sebelumnya dan tidak ada keterlibatan AS," menurut seorang pejabat pertahanan.
Secara terpisah, kantor berita Suriah Sana mengatakan ledakan juga terdengar di ibu kota Damaskus.
Belum ada informasi lebih lanjut yang diungkapkan.
Televisi pemerintah Israel, KAN, melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di gedung Kementerian Pertahanan selama serangan tersebut.
Serangan Libatkan 100 Jet Tempur
Serangan tersebut setidaknya melibatkan 100 unit jet tempur pasukan Israel (IDF).