DK PBB Akan Gelar Sidang Darurat untuk Bahas Serangan Israel Terhadap Iran
Menurut laporan Reuters, Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan menggelar rapat darurat pada hari Senin (28/10/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menurut laporan Reuters, Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan menggelar rapat darurat pada hari Senin (28/10/2024).
Ini menyusul surat yang dilayangkan oleh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Presiden Dewan Keamanan pada hari Sabtu (26/10/2024), dikutip dari Irna News.
Dalam surat tersebut, Abbas Araghci mendesak badan dunia tersebut untuk mengambil sikap tegas terkait serangan Israel terhadap Iran pada Jumat (25/10/2024).
Tidak hanya itu, Araghci juga mengecam tindakan Israel dan menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional, dikutip dari Iran International.
Ia telah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang, untuk mengutuk serangan rezim Zionis terhadap Iran.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan pertamanya terhadap Iran pada hari Jumat malam waktu setempat.
Serangan tersebut diketahui telah disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Setelah serangan pertama, Israel kemudian melancarkan gelombang serangan kedua tiga jam setelahnya, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut Israel, mereka telah menyelesaikan serangannya pada Jumat dini hari.
Seorang juru bicara militer Israel mengklaim serangan yang disebut "Days of Reckoning" ini telah menargetkan sarana produksi Iran, sistem rudal serta kemampuan pertahanan udara lainnya.
Atas serangan ini, Iran mengatakan akan terus mempertahankan diri dari serangan Israel terhadap Gaza, Lebanon, dan pejabat Iran.
4 Tentara Iran Tewas akibat Serangan Israel
Baca juga: Spekulasi Serangan ke Teheran, Benarkah Jet Tempur F-35 Israel Berhasil Masuk ke Wilayah Udara Iran?
Angkatan Bersenjata Iran mengumumkan jumlah korban akibat serangan Israel meningkat menjadi 4 orang.
"Jumlah korban tewas akibat serangan itu telah meningkat dari dua menjadi empat, yang semuanya adalah prajurit angkatan darat," kata pernyataan Angkatan Bersenjata Iran, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Angkatan bersenjata mencatat bahwa rudal yang digunakan dalam serangan Israel membawa hulu ledak ringan yang sekitar seperlima ukuran hulu ledak rudal balistik Iran.
Mereka mengatakan rudal-rudal ini ditembakkan ari sekitar 100 kilometer (62 mil) di luar perbatasan Iran.
Rudal-rudal ini ditujukan ke sistem radar di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan, serta di sekitar ibu kota Iran, Teheran.
Namun, Angkatan bersenjata Iran mengatakan pihaknya mampu menangkis beberapa serangan rudal Israel, sehingga tidak menimbulkan kerusakan parah.
"Berkat respons cepat dari pertahanan udara nasional kami, kerusakan yang terjadi hanya terbatas, hanya beberapa sistem radar yang terpengaruh," tambah pernyataan tersebut.
Dengan tegas, angkatan bersenjata Iran mengutuk serangan Israel.
Mereka menganggap serangan Israel adalah tindakan ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Oleh karena itu, Iran berjanji akan melakukan pembalasan atas serangan ini.
"Hak negara untuk mengambil tindakan yang sah dan sah pada waktu yang tepat," tegasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait DK PBB, Iran dan Israel