Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kamala Harris Akui Tak Khawatir dengan Pembicaraan Antara Trump dan Netanyahu

Kamala Harris mengaku dia tidak khawatir tentang pembicaraan antara mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kamala Harris Akui Tak Khawatir dengan Pembicaraan Antara Trump dan Netanyahu
AFP/Montinique Monroe
Kamala Harris berbicara di Konvensi Nasional Federasi Guru Amerika di Houston, Texas, 25 Juli 2024. Kamala Harris mengaku dia tidak khawatir tentang pembicaraan antara mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris mengaku dia tidak khawatir tentang pembicaraan antara mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Al Arabiya melaporkan, Harris menggunakan kesempatan itu untuk menegaskan kembali posisinya mengenai konflik di Timur Tengah.

Calon presiden dari Partai Demokrat Harris menghadapi Trump dari Partai Republik dalam persaingan ketat pada pemilu AS tanggal 5 November mendatang.

"Tidak," kata Harris, pada hari Minggu (27/10/2024), saat ditanya apakah pembicaraan antara Trump dan Netanyahu dapat merusak apa yang ingin dicapai pemerintah AS saat ini.

"Saya percaya bahwa sangat penting bagi kita sebagai Amerika Serikat untuk menjadi peserta aktif dalam mendorong satu hal, bahwa perang ini berakhir, bahwa kita membebaskan para sandera, tetapi juga bahwa ada komitmen nyata di antara negara-negara untuk solusi dua negara dan 'hari setelahnya' (di Gaza)," kata Harris kepada wartawan.

Trump dan Netanyahu dilaporkan telah cukup sering berbicara dalam beberapa minggu terakhir.

Mereka memiliki hubungan dekat saat Trump menjadi presiden, saat AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Berita Rekomendasi

Keputusan yang menyenangkan warga Israel dan membuat marah warga Palestina.

Dukungan untuk Kamala Harris

Penyanyi Beyonce dan aktor Leonardo DiCaprio mendeklarasikan dukungan untuk Kamala Harris beberapa waktu kemarin, dikutip dari Vogue.

Dukungan Beyonce untuk Harris dinyatakan dalam sebuah kampanye di Kota Houston, Texas, Jumat (25/10/2024).

Baca juga: Israel Serang Iran, Kandidat Presiden AS Kamala Harris & Donald Trump Belum Bereaksi

"Saya di sini bukan sebagai selebritas. Saya di sini bukan sebagai politikus,"

"Saya di sini sebagai seorang ibu. Seorang ibu yang peduli dengan dunia tempat anak-anak kita tinggal, dunia tempat kita memiliki kebebasan untuk mengendalikan tubuh kita, dunia tempat kita tidak terbagi antara masa lalu atau masa kini atau masa depan kita," kata Beyonce.

Sedangkan Leonardo DiCaprio menyinggung soal perubahan iklim membunuh bumi dan merusak ekonomi.

"Kita perlu langkah maju yang berani untuk menyelamatkan ekonomi kita, planet kita, dan diri kita sendiri," katanya.

"Itulah sebabnya saya memilih Kamala Harris," ucap aktor pemenang Oscar dan aktivis perubahan iklim itu dalam sebuah video di Instagram, AFP melaporkan.

Profil Singkat Kamala Harris

Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964, di Oakland, California.

Harris adalah putri dari orang tua imigran—ibunya berasal dari India dan ayahnya dari Jamaika.

Dia lulus dari Howard University dan mendapatkan gelar hukum dari University of California, Hastings College of the Law.

Harris adalah seorang politisi dan pengacara asal Amerika Serikat yang menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat sejak 20 Januari 2021.

Dia adalah wanita pertama, wanita kulit hitam pertama, dan orang keturunan Asia Selatan pertama yang memegang jabatan ini.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Harris adalah Senator AS dari California dari tahun 2017 hingga 2021.

Ia juga menjabat sebagai Jaksa Agung negara bagian California dari 2011 hingga 2017.

Sepanjang kariernya, Harris dikenal karena karyanya dalam isu-isu seperti reformasi peradilan pidana, imigrasi, kesehatan, dan hak sipil.

Sebagai Wakil Presiden, dia fokus pada topik-topik seperti pemulihan ekonomi, perubahan iklim, dan hak-hak perempuan.

Jumlah korban tewas perang Israel-Hamas

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden telah mendukung Israel selama perang di Gaza dan Lebanon.

Dua capres AS yang bersaing 5 November besok, Harris dan Trump, masing-masing telah berjanji untuk mempertahankan dukungan AS bagi sekutunya.

Dalam serangan pada 7 Oktober 2023, sekitar 1.200 orang tewas dan hampir 250 orang disandera, menurut hitungan Israel.

Serangan Israel berikutnya terhadap Gaza yang diperintah Hamas telah menewaskan sekitar 43.000 orang, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Serangan itu telah membuat hampir semua orang di Gaza mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan, dan menyebabkan tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah Israel.

Operasi militer Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 2.500 orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hizbullah di Lebanon, yang telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan dengan Israel selama setahun terakhir.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas