Frustrasi atas Mandeknya Negosiasi Pertukaran Tawanan, Negosiator Penting Israel Mundur dari Tim
Salah satu negosiator penting Israel, Brigadir Jenderal Oren Setter mengundurkan diri dari tim negosiasi pada hari Senin (28/10/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu negosiator penting Israel, Brigadir Jenderal Oren Setter mengundurkan diri dari tim negosiasi pada hari Senin (28/10/2024).
Posisi Setter di tim negosiator Israel adalah sebagai wakil Mayjen, Nitzan Alon, dikutip dari Al Mayadeen.
Menurut media Israel KAN News, Setter memiliki peran penting dalam membangun kerangka negosiasi pertukaran sandera Israel-Hamas pada saat ini.
Alasan Setter mengundurkan diri lantaran dirinya merasa tidak ada kemajuan dari negosiasi ini.
Negosiasi kesepakatan pertukaran sandera yang mandek, membuat Setter frustasi.
Kabar pengunduran diri Setter ini telah dilaporkan ke pejabat pemerintah Israel sehari yang lalu.
Perundingan Gaza di Doha Berlanjut Tanpa Kepastian Terobosan Baru
Kepala mata-mata Mossad Israel dan direktur CIA telah menghadiri pembicaraan di ibu kota Qatar, Doha.
David Barnea dan William Burns bergabung dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam upaya menghidupkan kembali perundingan setelah terbunuhnya kepala Hamas Yahya Sinwar pada 16 Oktober.
Saat ini, sekitar 100 tawanan masih berada di Gaza.
Hal ini terjadi lantaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak perundingan dan meningkatkan operasi militer.
Selama berbulan-bulan keluarga tawanan Israel melancarkan protes kepada Netanyahu.
Baca juga: Netanyahu Tolak Usulan Mesir soal Gencatan Senjata Israel-Hamas Selama 2 Hari di Jalur Gaza
Netanyahu kemudian pada hari Senin (28/10/2024) mengatakan bahwa kepala Mossad telah kembali dari perundingan.
Meski telah kembali, Netanyahu mengatakan perundingan antara kedua pihak akan terus berlanjut.
"Dalam beberapa hari mendatang, diskusi akan terus berlanjut antara para mediator dan Hamas untuk menilai kelayakan perundingan dan untuk melanjutkan upaya guna mencapai kesepakatan," kata pernyataan tersebut pada hari Senin, dikutip dari Al Jazeera.