Reaksi Dunia usai Israel Larang UNRWA, Dinilai Ganggu Stabilitas Regional
Belgia sebut UNRWA penting bagi stabilitas regional. Lalu, Swiss mengaku khawatir dengan implikasi kemanusiaan dari larangan UNRWA.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Kami menolak dan mengutuk undang-undang tersebut. Kami tidak akan mengizinkannya. Suara mayoritas Knesset mencerminkan transformasi Israel menjadi negara fasis."
Duta Besar PBB dari Tiongkok dan Rusia
Duta Besar PBB mengutuk larangan Israel terhadap UNRWA.
Keputusan parlemen Israel ini sebenarnya muncul saat Dewan Keamanan PBB sedang mengadakan pertemuan untuk membahas serangan Israel terhadap Iran pada akhir pekan.
Banyak duta besar yang menerima berita tentang keputusan parlemen tersebut melalui pesan WhatsApp di ponsel mereka.
Duta Besar Tiongkok untuk PBB mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang sangat buruk, Al Jazeera melaporkan.
Ia mengutuknya dan mengatakan Israel perlu mempertimbangkan kembali hal ini.
Duta Besar Rusia untuk PBB juga mengatakan bahwa keputusan parlemen Israel ini membuat keadaan menjadi lebih rumit, khususnya di Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang buruk.
Barbara Woodward, duta besar Inggris untuk PBB, benar-benar berkomentar tentang hal itu di ruang sidang Dewan Keamanan.
Sekjen PBB
Sekjen PBB Antonio Guterres kecam larangan Israel terhadap UNRWA.
Guterres mengatakan dia sangat prihatin dengan undang-undang Israel yang melarang UNRWA.
Pria itu menambahkan bahwa penerapan undang-undang ini akan "merugikan" penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Tidak ada alternatif selain UNRWA," kata Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan.
"Penerapan undang-undang ini dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi para pengungsi Palestina di Wilayah Palestina yang Diduduki, dan hal ini tidak dapat diterima," lanjutnya.