Lembah Bekaa di Lebanon Menjadi Sasaran Serangan Israel yang Paling Ganas Sejak Dimulainya perang
Israel terus melancarkan serangan udara yang brutal dan membabi buta di Lebanon timur dan selatan pada tanggal 29 Oktober
Editor: Muhammad Barir
Lembah Bekaa di Lebanon Menjadi Sasaran Serangan Israel yang Paling Ganas Sejak Dimulainya perang
TRIBUNNEWS.COM- Israel terus melancarkan serangan udara yang brutal dan membabi buta di Lebanon timur dan selatan pada tanggal 29 Oktober, melakukan pembantaian terhadap warga sipil sementara Tel Aviv terus melancarkan kampanye nasionalnya di seluruh negeri.
"Jumlah martir dari pembantaian yang dilakukan oleh pesawat tempur musuh di kota Al-Ram di Bekaa utara telah meningkat menjadi 11 martir," Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan pada hari Selasa.
Israel juga mengebom kota Yohmor di Bekaa pada tanggal 29 Oktober, menewaskan sedikitnya dua orang, sementara beberapa orang terluka dalam serangan udara Israel di kota Qaliya.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 60 orang tewas dan lebih dari 58 orang terluka di Bekaa sejak Senin.
Bashir Khodr, Gubernur wilayah Baalbek–Hermel di Lebanon timur, menyebut hari Senin sebagai hari “paling kejam” sejak dimulainya perang.
Israel juga melanjutkan serangan besar-besaran terhadap Lebanon selatan pada hari Selasa.
Serangan Israel menargetkan kota Beit al-Siyad dan Al-Ameriyeh di selatan Tyre, pintu masuk kota Deir al-Zahrani, kota Habboush, kota Jbaa, dan beberapa desa lainnya.
Baca juga: Dubes AS di Lebanon Promosikan Pemberontakan Internal untuk Bantu Israel
Lebih dari sembilan serangan udara telah menghancurkan sedikitnya selusin bangunan di Jbaa sejak tengah malam, menurut NNA. Tiga orang juga tewas tak lama setelah tengah malam ketika serangan udara Israel menghancurkan sebuah rumah di lingkungan al-Maghriqa, Jibchit, di Lebanon selatan.
Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah selatan dan Bekaa setiap hari, sering kali tidak memberikan cukup waktu bagi orang-orang untuk melarikan diri sebelum memulai serangan.
Sebagian besar pinggiran selatan Beirut juga telah hancur sejak Israel meningkatkan serangannya terhadap Beirut.
Sekitar 2.000 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi di dalam dan luar negeri akibat eskalasi besar-besaran Israel terhadap Lebanon, yang dimulai bulan lalu.
Hizbullah telah secara signifikan meningkatkan operasi perlawanannya sebagai akibatnya, meluncurkan serangan roket setiap hari yang menargetkan permukiman dan lokasi militer jauh di dalam Israel sambil menghadapi pasukan darat Israel di selatan dan menimbulkan kerugian besar pada mereka.
SUMBER: THE CRADLE