Alasan AS Tolak Kirim Rudal Berjangkauan 2.400 Kilo Meter ke Ukraina
Amerika Serikat menolak mengirimkan rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina setelah Presiden Volodymyr Zelensky memintanya dalam sebuah kesempatan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat menolak mengirimkan rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina setelah Presiden Volodymyr Zelensky memintanya dalam sebuah kesempatan.
Zelensky mengatakan bahwa negeri Paman Sam tersebut berpandangan berbeda mengenai perang Rusia-Ukraina.
AS tidak ingin peperangan tersebut berubah menjadi eskalasi yang menyeret-nyeret para pendukung Ukraina di Barat.
Baca juga: Menhan AS: Dukungan Korea Utara Tidak Cukup untuk Memenangkan Rusia di Ukraina
"Saya katakan ini adalah metode pencegahan. Mereka berkata kepada saya: 'Ini eskalasi'," kata Zelensky dalam wawancara dengan media negara-negara Nordik dikutip dari Ukrainska Pravda, Rabu (30/10/2024).
Zelensky meminta ke AS untuk menyumbangkan rudal jarak jauh tersebut sebagai bagian dari rencana kemenangan negara itu ke dunia Barat.
Ia memberi argumentasi bahwa keinginan Ukraina mendapatkan rudal tersebut sebagai upaya untuk membela diri.
Menurutnya, Ukraina hanya akan menggunakannya jika Rusia melanjutkan agresinya dan tidak menghentikan eskalasi lebih lanjut.
"Anda dapat melihat apa yang terjadi sekarang di media. Mereka mengatakan bahwa Ukraina menginginkan atau menginginkan banyak rudal, seperti Tomahawk, dll. Namun, itu adalah informasi rahasia antara Ukraina dan Gedung Putih. Bagaimana memahami pesan-pesan ini? Jadi, artinya, di antara mitra, tidak ada hal-hal yang bersifat rahasia," ungkapnya.
Selama ini AS telah menyumbangkan rudal jarak menengah yaitu ATCMS dan Patriot, namun AS juga tidak mengizinkan Ukraina rudal tersebut untuk menyerang ke bagian dalam Rusia.
Seperti diketahui, rudal Tomahawk merupakan senjata taktis militer AS jarak jauh dengan jangkauan 2.400 kilometer yang bisa dipasang hulu ledak nuklir.
Baca juga: Rusia Puji Iran yang Sukses Tangkis Serangan Udara Israel, Dapat Cegah Lebih Banyak Korban
Rudal ini memiliki kecepatan 885 kilometer per jam dan memiliki presisi hingga 5 meter yang digunakan untuk menyerang target secara tepat dari kapal, kapal selam, dan peluncur darat.
Senjata ini dapat membawa muatan konvensional atau nuklir. Tomahawk dilengkapi kamera yang dapat memberikan informasi kerusakan di lokasi perang kepada pusat komando.
Tomahawk juga dapat melayang di atas target untuk merespons serangan musuh yang muncul tiba-tiba.
AS merupakan pendukung utama Ukraina dalam peperangan melawan Rusia. Negara adi daya tersebut menyumbangkan berbagai senjata untuk digunakan Ukraina mengusir Rusia.
Namun senjata tersebut terutama rudal ATACMS hanya boleh digunakan untuk menyerang musuh di wilayah pendudukan.
Sejumlah pejabat menegaskan bahwa AS tidak ingin dilibatkan dalam peperangan langsung dengan Moskow.