Krisis Populasi, Desa di Jepang Pasang Manekin di Tempat Umum Biar Terlihat Ramai
Boneka manekin itu bergelantungan di ayunan, mengendarai sepeda, mengumpulkan kayu bakar, dan menyapa tetangga mereka secara diam-diam.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - Sebuah desa di Jepang yang populasi penduduknya terus menyusut telah menemukan cara kreatif untuk memerangi kesepian warganya.
Populasi penduduk di desa itu terus menyusut karena terus menurunnya angka kelahiran.
Ichinono, sebuah desa yang berpenduduk kurang dari 60 orang di utara Osaka, membuat boneka seukuran manusia untuk menjadi teman mereka.
Selama bertahun-tahun, boneka-boneka ini telah memenuhi tempat-tempat umum desa seperti jalanan.
Boneka manekin itu bergelantungan di ayunan, mengendarai sepeda, mengumpulkan kayu bakar, dan menyapa tetangga mereka secara diam-diam.
"Kami mungkin kalah jumlah oleh boneka," kata Hisayo Yamazaki, seorang janda berusia 88 tahun, kepada AFP dikutip pada Kamis (31/10/2024).
Dulu sebagian besar rumah di Ichinono masih dipenuhi anak-anak.
Namun ketika mereka dewasa, mereka didorong untuk meninggalkan rumah pedesaan mereka dan pindah ke kota.
"Kami khawatir putra-putra kami tidak akan bisa menikah karena mereka terjebak di tempat terpencil seperti ini, jadi kami mendorong mereka untuk kuliah di perguruan tinggi kota," kata Yamazaki.
"Kami sekarang menanggung akibatnya."
Merevitalisasi pedesaan Jepang sekarang menjadi janji kampanye utama Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih, Shigeru Ishiba.
Dia berusaha keras untuk mempertahankan jabatannya setelah Partai Demokrat Liberal yang dipimpinnya kehilangan mayoritas dalam pemilihan parlemen baru-baru ini.
Pendahulu Ishiba, Fumio Kishida, tahun lalu memperkenalkan insentif ¥1 juta (sekitar $6.500) per anak untuk keluarga yang bersedia pindah dari wilayah metropolitan Tokyo ke daerah pedesaan.