Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ngos-ngosan Setahun Perang, Penjatahan Amunisi Bikin Angka Kematian IDF Naik di Gaza-Lebanon

Pengetatan penggunaan amunisi oleh Israel berimbas naiknya angka pasukan IDF yang tewas di Gaza dan Lebanon karena tak ada lagi perlindungan udara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Ngos-ngosan Setahun Perang, Penjatahan Amunisi Bikin Angka Kematian IDF Naik di Gaza-Lebanon
khaberni/HO
Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. 

Satu di antaranya karena penjatahan amunisi presisi (terarah) dengan senjata udara dan artileri, untuk memberikan perlindungan bagi unit penyerang IDF.

Serangan udara pra-serangan infanteri ini juga bertujuan untuk melindungi pemindahan tentara dari unit teknis serta unit-unit yang berspesialisasi dalam menjelajahi bangunan-bangunan jebakan.

Kekurangan buldoser penyapu ranjau juga menjadi faktor lain penyebab naiknya angka kematian pasukan IDF.

Fenomena ini dilaporkan tidak hanya terjadi di front Gaza, namun juga di front Lebanon Selatan melawan pasukan Hizbullah.

Beberapa bulan yang lalu, Angkatan Udara Israel membuka jalan bagi serangan dengan mengebom sekitar bangunan dengan tujuan membunuh anggota milisi perlawanan.

Tujuan lain adalah agar ledakan dari serangan udara tersebut menyebabkan ledakan bom jebakan yang ditanam.

Imbasnya, serangan Israel ini kerap menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan sipil, hal yang tak dipedulikan Israel dengan menganggapnya hanya sebagai 'collateral damage'

BERITA REKOMENDASI

Namun tentara Israel kini mengakui kalau mereka terpaksa melakukan penghematan besar amunisi dengan memberikan jatah ke divisi tentara mereka.

Ini terjadi karena embargo senjata yang diberlakukan oleh beberapa negara, dan juga karena serangan darat di Lebanon, yang telah menjadi prioritas.

Pasukan IDF dari divisi infanteri berjalan dengan perlindungan tank saat menyisir wilayah untuk memasuki Rafah, Gaza Selatan.
Pasukan IDF dari divisi infanteri berjalan dengan perlindungan tank saat menyisir wilayah untuk memasuki Rafah, Gaza Selatan. (khaberni/HO)

Metode Baru di Pertempuran

Tentara pendudukan Israel sebelumnya mengakui kalau bulan lalu terjadi peningkatan jumlah insiden di mana tentara mereka yang tewas akibat ledakan alat peledak lebih tinggi dibandingkan dengan tentara IDF yang tewas dalam serangan rudal terhadap tank atau konfrontasi tatap muka.

Baca juga: Lagi, Hizbullah Sergap Tentara Israel dari Jarak Dekat, Pasukan IDF Rontok di Kfar Kila

Pengakuan ini seiring fakta lain yang terungkap kalau Israel mulai kekurangan amunisi untuk serangan udara sebagai bagian dari metode lama yang mereka pakai seperti penjelasan di atas.

Menurut Haaretz, salah satu akibat dari kebijakan pengetatan penggunaan amunisi ini adalah bahwa pasukan Infanteri Israel terpaksa memikirkan solusi mereka sendiri untuk mengurangi bahaya yang mereka hadapi.


Satu di antara improvisasi yang infanteri IDF lakukan adalah dengan penggunaan kendaraan lapis baja yang sudah tidak digunakan lagi, untuk dijadikan kendaraan 'kamikaze'. 

Caranya, lapis baja tersebut diisi dengan sejumlah bahan peledak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas