Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ngos-ngosan Setahun Perang, Penjatahan Amunisi Bikin Angka Kematian IDF Naik di Gaza-Lebanon

Pengetatan penggunaan amunisi oleh Israel berimbas naiknya angka pasukan IDF yang tewas di Gaza dan Lebanon karena tak ada lagi perlindungan udara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Ngos-ngosan Setahun Perang, Penjatahan Amunisi Bikin Angka Kematian IDF Naik di Gaza-Lebanon
khaberni/HO
Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. 

Israel Ngos-ngosan Setahun Berperang, Penjatahan Amunisi Berimbas Lebih Banyak Terbunuhnya IDF di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Haaretz, Jumat (1/11/2024) mengungkapkan imbas peperangan selama lebih dari satu tahun dengan banyak front membuat Israel mulai kehabisan amunisi.

Kondisi itu memaksa militer Israel (IDF) memutuskan kebijakan penjatahan amunisi ke tiap-tiap divisi pasukan.

Baca juga: Diguyur Bom dari Udara, Kenapa Jet-Jet Iran Tak Kejar Pesawat Tempur Israel Saat Diserang?

Namun, laporan Haaretz menyebut, kebijakan penghematan amunisi yang dipaksakan oleh IDF membuat pasukan mereka di Jalur Gaza terpaksa mengadopsi metode pertempuran yang berbeda.

Imbasnya, penggunaan metode berbeda ini mengakibatkan kematian lebih banyak dari tentara IDF, terutama akibat ledakan alat peledak.

Baca juga:  4 Personel Komando Elite Unit Hantu IDF Tewas di Gaza, Pakar Militer: Umpan Jebakan Hamas Sukses

Pengungkapan laporan ini merujuk pada pengumuman Tentara IDF yang menyatakan 17 tentaranya tewas bulan lalu di Gaza.

Berita Rekomendasi

Dari 17 tentara IDF yang tewasnya itu, 11 di antaranya akibat ledakan bom yang ditanam di dalam gedung, 5 di Jabalia, Gaza Utara dan sisanya di poros Netzarim dan di Rafah, Gaza Selatan.

Para perwira dan tentara Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut penyebab naiknya angka korban di kalangan IDF karena metode baru perang yang tak lagi melulu mengandalkan bantuan udara dalam penyerbuan.

Lazimnya, metode yang digunakan pasukan infanteri Israel dalam menyisir gedung-gedung di Jalur Gaza adalah dengan memanggil air support.

Jet-jet dari Angkatan Udara Israel kemudian biasa melakukan pengeboman di sekitar bangunan sebelum tentara Infanteri Israel menyerbu bangunan.

Tujuan pengeboman dari udara ini untuk meledakkan peledak apa pun yang ditanam sebagai jebakan di lokasi yang dimaksud.

"Namun mengingat adanya penjatahan amunisi yang ketat, pasukan infanteri Israel kini terpaksa datang dan harus menyerbu dengan solusi mereka sendiri," kata laporan tersebut dikutip Khaberni, Jumat.

Dalam sebuah wawancara dengan Haaretz, para perwira dan tentara Israel yang bertugas di Gaza mengaitkan tingginya jumlah kematian akibat alat peledak dengan beberapa alasan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas