Era Baru Peperangan, Israel Siapkan Laser Iron Beam
Era baru peperangan makin dekat di depan mata, Israel sedang menyiapkan senjata laser Iron Beam untuk menghalau serangan yang masuk wilayahnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Era baru peperangan makin dekat di depan mata, Israel sedang menyiapkan senjata laser Iron Beam untuk menghalau serangan yang masuk wilayahnya.
Israel berharap sistem pertahanan laser Iron Beam miliknya dapat beroperasi dalam waktu satu tahun ini.
Tel Aviv mengutarakan sistem Iron Beam akan membawa "era peperangan baru" karena dipakai dalam perang drone dan rudal dengan Iran dan mitra regionalnya.
Negara Yahudi itu menghabiskan lebih dari $500 juta untuk kesepakatan minggu ini dengan pengembang Israel Rafael Advanced Defense Systems, arsitek Iron Dome Israel, dan Elbit Systems untuk memperluas produksi perisai tersebut.
Dijuluki Iron Beam, perisai tersebut menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk melawan serangkaian proyektil, termasuk rudal, pesawat nirawak, roket, dan mortir, kata kementerian pertahanan Israel minggu ini.
"Ini menandai dimulainya era baru dalam peperangan," kata Eyal Zamir, Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan, dalam sebuah pernyataan minggu ini, CNN melaporkan.
"Kemampuan awal sistem laser berbasis darat... diharapkan dapat beroperasi dalam waktu satu tahun," katanya.
Israel pertama kali mengungkap prototipe Iron Beam pada tahun 2021 dan sejak itu terus berupaya untuk mengoperasikannya.
Sejak Israel memulai perangnya melawan Hamas di Gaza tahun lalu, menyusul serangan 7 Oktober, Israel juga telah berperang dengan "Poros Perlawanan" yang didukung Iran di Lebanon, Yaman, Suriah, dan Irak.
Iran dan mitranya terus menggempir Iron Dome Israel dengan melemparkan berbagai proyektil, mulai dari roket dan pesawat nirawak hingga mortir dan rudal balistik, kata para ahli sebelumnya.
Dari Lebanon selatan, tempat Israel kini melancarkan perang darat, roket-roket Hizbullah telah mencapai jauh ke dalam wilayah Israel.
Awal bulan ini, rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tepi pantai di kota pesisir Caesarea rusak dalam serangan pesawat nirawak yang diklaim oleh kelompok Syiah Lebanon.
Salah satu dari tiga pesawat nirawak yang diluncurkan berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel.
Para ahli mengatakan Iron Beam dapat menjadi lapisan pertahanan tambahan bagi Israel, baik dari segi efektivitas maupun biaya.
Baca juga: HNW Usulkan Agar Indonesia Dukung Gerakan Global untuk Mencabut Keanggotaan Israel dari PBB