Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Mengapa Anda sebaiknya sering mengganti kain seprai?

Kain sprai dan bantal adalah tempat kita menghabiskan sepertiga kehidupan sehari-hari, dan semua kontak itu menciptakan lingkungan…

zoom-in Mengapa Anda sebaiknya sering mengganti kain seprai?
BBC Indonesia
Mengapa Anda sebaiknya sering mengganti kain seprai? 

Kain seprai dan bantal adalah tempat kita menghabiskan sepertiga kehidupan sehari-hari, dan semua kontak itu menciptakan lingkungan sempurna bagi semua jenis tamu yang tidak diinginkan.

Setelah seharian beraktivitas, tidak ada yang lebih nikmat ketimbang berbaring di tempat tidur yang hangat, menyandarkan kepala di bantal yang lembut, dan membungkus diri dengan selimut yang nyaman.

Namun bukan hanya kita yang merasa senang berbaring di tempat tidur.

Coba perhatikan lebih teliti lagi dan Anda barangkali akan terkejut mengetahui bahwa seprai tempat tidur Anda menjadi tempat tinggal bagi jutaan bakteri, jamur, tungau, dan virus.

Masing-masing dari mereka menganggap tempat tidur Anda juga surga; tempat hangat tempat mereka dapat tumbuh, penuh dengan keringat, air liur, sel kulit mati, dan partikel makanan untuk dimakan.

Misalnya saja tungau debu. Kami melepaskan 500 juta sel-sel kulit setiap hari, yang mana jika Anda adalah tungau debu mungil, Anda seperti restoran all-you-can-eat.

Sayangnya, baik serangga dan kotoran-kotorannya dapat memicu alergi, asma dan eksim.

Berita Rekomendasi

Seprai juga merupakan tempat berlindung bagi bakteri.

Misalnya, pada 2013, para peneliti di Institut Pasteur de Lille di Prancis menganalisis seprai pasien rumah sakit dan menemukan bahwa seprai yang kotor dipenuhi bakteri Staphylococcus, bakteri yang umum ditemukan pada kulit manusia.

Meskipun sebagian besar spesies staphylococcus bersifat jinak, beberapa di antaranya, seperti S. aureus, dapat menyebabkan infeksi kulit, jerawat, dan bahkan pneumonia pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

"Orang membawa bakteri sebagai bagian dari mikrobioma kulit mereka dan dapat melepaskannya dalam jumlah besar," kata Manal Mohammed, ahli mikrobiologi di Universitas Westminster di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

"Meskipun bakteri ini biasanya tidak berbahaya, mereka dapat menyebabkan sakit serius jika memasuki tubuh melalui luka terbuka, yang lebih umum terjadi di rumah sakit," kata Mohammed.

Rumah sakit merupakan sumber data yang kaya karena kebersihan sangat diperhatikan, dan seprai serta bantal-bantal dicuci setelah pasien meninggalkan rumah sakit.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas